Integrasi MIS dan BI: Kunci Sukses Perencanaan Bisnis di Era Digital
 bisnis (BI) telah menjadi dua elemen utama dalam strategi bisnis modern. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Al-Shakri et al. (2024), integrasi MIS dan BI tidak hanya mendukung operasional sehari-hari perusahaan, tetapi juga memainkan peran kunci dalam perencanaan strategis. Artikel ini mengungkapkan bagaimana perusahaan publik di Yordania memanfaatkan teknologi ini untuk meningkatkan efektivitas keputusan strategis. BI, sebagai penghubung antara MIS dan strategi bisnis, menyediakan wawasan berbasis data yang memungkinkan perusahaan untuk bergerak lebih cepat dan lebih tepat dalam menghadapi dinamika pasar.
Penelitian ini menemukan bahwa BI berfungsi sebagai mediator yang kuat dalam hubungan antara MIS dan perencanaan strategis, di mana kemampuan analitik BI membantu organisasi memanfaatkan data yang ada secara optimal. Dengan implementasi yang baik, BI memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis komprehensif terhadap tren pasar, perilaku konsumen, dan faktor eksternal lainnya yang berdampak pada bisnis mereka. Sebagai contoh, dengan memanfaatkan BI, sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi pola pembelian konsumen yang dapat mengarah pada keputusan yang lebih baik terkait pengembangan produk atau layanan.
Selain itu, penelitian ini mendukung temuan sebelumnya yang menyoroti peningkatan penggunaan BI di seluruh dunia. Sebuah laporan dari Gartner (2023) menunjukkan bahwa 56% perusahaan global telah menerapkan solusi BI dalam strategi bisnis mereka, dengan peningkatan sebesar 15% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa BI bukan hanya tren teknologi sesaat, tetapi sudah menjadi komponen integral dalam pengambilan keputusan strategis. Dengan kata lain, kemampuan perusahaan untuk bertahan dan berkembang di pasar yang kompetitif sangat bergantung pada seberapa baik mereka dapat mengintegrasikan teknologi informasi seperti MIS dan BI dalam strategi mereka.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Al-Shakri et al. (2024) menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan perusahaan publik di Yordania sebagai sampel. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei kuesioner, yang didistribusikan kepada manajer senior yang terlibat dalam pengambilan keputusan strategis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik seperti analisis regresi, dengan tujuan untuk menguji hubungan antara sistem informasi manajemen (MIS), kecerdasan bisnis (BI), dan perencanaan strategis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BI memainkan peran mediasi yang signifikan, artinya perusahaan yang menerapkan BI dengan baik mampu memanfaatkan data dari MIS untuk meningkatkan efektivitas perencanaan strategis mereka.
Teori-teori yang mendukung penelitian ini mencakup konsep Strategic Alignment Model (SAM) yang dikembangkan oleh Henderson dan Venkatraman (1993), yang menjelaskan bagaimana teknologi informasi (TI) harus selaras dengan strategi bisnis untuk menciptakan nilai yang optimal. Dalam penelitian ini, konsep SAM diterapkan untuk menunjukkan bahwa MIS dan BI tidak hanya mendukung operasi sehari-hari, tetapi juga harus selaras dengan tujuan strategis perusahaan. Ketika BI diintegrasikan dengan baik, perusahaan dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat karena mereka memiliki akses ke data yang relevan dan dapat diandalkan.
Teori Business Intelligence Maturity Model (BIMM) yang diusulkan oleh Gartner (2014) juga relevan dalam penelitian ini. BIMM menjelaskan berbagai tahapan yang dilalui perusahaan dalam mengadopsi BI, mulai dari tahap dasar (Basic BI) hingga tahap lanjut (Transformative BI), di mana BI digunakan untuk merancang strategi bisnis jangka panjang. Penelitian Al-Shakri et al. (2024) mengungkapkan bahwa banyak perusahaan di Yordania berada di tahap pertengahan, di mana mereka sudah memanfaatkan BI untuk pelaporan dan analisis, tetapi belum sepenuhnya menggunakan BI untuk transformasi strategi. Penelitian ini menyarankan bahwa adopsi BI yang lebih luas dapat membawa perusahaan ke tahap yang lebih matang dalam penggunaan BI, yang memungkinkan mereka untuk menjadi lebih kompetitif di pasar global.
Selain itu, teori Resource-Based View (RBV) yang dikemukakan oleh Barney (1991) juga menjadi landasan penting dalam penelitian ini. Menurut RBV, keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai melalui pemanfaatan sumber daya yang sulit ditiru, termasuk data dan teknologi informasi. Dalam konteks ini, BI dapat dianggap sebagai sumber daya strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan wawasan unik dari data yang mereka miliki. Penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu memanfaatkan BI dengan baik dapat memperoleh keunggulan kompetitif yang signifikan, terutama dalam merespons perubahan pasar yang cepat.
Penelitian ini berkontribusi dengan menunjukkan bahwa BI berperan sebagai katalis dalam mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam perencanaan strategis. Kontribusi utama dari penelitian ini adalah penegasan bahwa integrasi antara MIS dan BI dapat membantu perusahaan mencapai strategi bisnis yang lebih baik. Selain itu, penelitian ini memberikan panduan praktis bagi perusahaan yang sedang dalam proses mengadopsi BI, dengan menyoroti pentingnya pengembangan kemampuan analitik dan pengelolaan data yang baik.
***
Penelitian oleh Al-Shakri et al. (2024) menyimpulkan bahwa sistem informasi manajemen (MIS) yang dikombinasikan dengan kecerdasan bisnis (BI) memainkan peran penting dalam meningkatkan efektivitas perencanaan strategis perusahaan. Integrasi ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh wawasan yang lebih dalam dan berbasis data, yang kemudian diterjemahkan menjadi keputusan strategis yang lebih baik. Saran yang diberikan oleh penelitian ini mencakup perlunya perusahaan untuk berinvestasi lebih lanjut dalam teknologi BI guna mempercepat pengambilan keputusan yang akurat dan responsif terhadap perubahan pasar. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya melatih manajer senior dalam penggunaan BI secara efektif.
Dari sudut pandang global, implikasi penelitian ini sangat besar, terutama bagi perusahaan yang beroperasi di lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif. Dalam konteks perubahan teknologi dan ekspektasi konsumen yang terus berkembang, adopsi BI tidak lagi opsional, melainkan keharusan. Penggunaan BI dapat membantu perusahaan mengidentifikasi tren pasar, menganalisis perilaku konsumen, dan meminimalkan risiko bisnis. Dengan demikian, integrasi MIS dan BI menjadi faktor kunci dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Di masa depan, perusahaan yang mampu memanfaatkan BI secara penuh akan berada pada posisi yang lebih baik untuk bersaing di pasar global dan merespons tantangan yang muncul dengan lebih cepat dan efisien.
Referensi
Al-Shakri, K. S., Alzubaidi, R. S. M., Altaany, F. H., Al-Taani, E. S. A. A., Ayasrah, F. T. M., Fraihat, B. A. M., & Bani Ahmad, A. Y. A. (2024). Exploring the influence of management information systems on strategic planning: The mediating role of business intelligence. International Journal of Data and Network Science, 8(4), 1741--1750. https://doi.org/10.5267/j.ijdns.2024.2.014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H