Mohon tunggu...
Marsya Adeline
Marsya Adeline Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Masa Depan Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis Data dengan Kecerdasan Buatan

17 September 2024   16:34 Diperbarui: 17 September 2024   16:38 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Depan Pengambilan Keputusan Bisnis Berbasis Data dengan Kecerdasan Buatan

Sistem informasi berbasis kecerdasan buatan (AI) telah menjadi pilar utama dalam transformasi bisnis modern, terutama dalam ekosistem yang semakin kompleks. Dalam sebuah artikel terbaru yang diterbitkan oleh Rahul C. Basole, Hyunwoo Park, dan C. David Seuss di jurnal Decision Support Systems (2024), mereka menyoroti bagaimana alat analitik berbasis AI yang interaktif dapat membantu para pembuat keputusan memahami dinamika ekosistem bisnis dengan lebih baik. Judul artikel ini, "Complex Business Ecosystem Intelligence using AI-powered Visual Analytics", memberikan gambaran awal tentang pentingnya teknologi visualisasi dan AI dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi bisnis.

Menurut penulis, tantangan terbesar dalam memahami ekosistem bisnis adalah volume besar data yang tidak terstruktur. Data seperti artikel berita, laporan industri, dan siaran pers seringkali terpisah-pisah, tidak diorganisir, serta sulit diakses. Dengan lebih dari 100.000 sumber data global yang dianalisis secara real-time, sistem yang mereka kembangkan mampu memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang interaksi antara perusahaan, teknologi, dan tren dalam ekosistem bisnis.

Hal yang menarik adalah pendekatan visual yang mereka gunakan. Mereka merancang jaringan multipartit yang mampu memetakan entitas bisnis dalam ekosistem tertentu, sehingga pengguna dapat memahami pola dan hubungan yang tersembunyi dengan lebih cepat dan efisien. Di era di mana waktu adalah komoditas yang sangat berharga, kemampuan untuk menganalisis data secara cepat dan efektif menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan. Artikel ini bukan hanya memberikan solusi teknologi, tetapi juga membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut di bidang visualisasi kecerdasan ekosistem bisnis, yang menjadi semakin relevan dengan semakin cepatnya perubahan di dunia bisnis modern.
***
Penelitian yang dilakukan oleh Basole, Park, dan Seuss menyoroti pentingnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk memecahkan masalah pengolahan data yang besar dan tidak terstruktur. Dalam ekosistem bisnis yang semakin kompleks, data yang relevan sering kali tersebar di berbagai platform dan dalam format yang sulit diakses. Misalnya, laporan industri, blog, artikel berita, dan analisis pasar tersebar di lebih dari 100.000 sumber yang mencakup berbagai bahasa dan domain, seperti teknologi, kesehatan, dan keuangan. Untuk mengatasi tantangan ini, penulis mengembangkan sistem yang memanfaatkan teknik penambangan teks dan visualisasi jaringan yang memungkinkan pengguna untuk menelusuri data dengan cepat dan menemukan pola tersembunyi.

Salah satu aspek penting dari penelitian ini adalah visualisasi jaringan multipartit, di mana berbagai entitas bisnis (perusahaan, teknologi, tren) dihubungkan dalam bentuk graf. Dengan teknik ini, pengguna dapat melihat bagaimana entitas tersebut berinteraksi satu sama lain dan bagaimana perubahan di satu entitas dapat mempengaruhi keseluruhan ekosistem. Sebagai contoh, dalam sebuah kasus penggunaan yang diilustrasikan oleh penulis, jaringan visual ini mengidentifikasi bahwa perusahaan teknologi besar seperti Microsoft, Amazon, dan Google memegang peran sentral dalam ekosistem OpenAI, sebuah perusahaan terkemuka dalam pengembangan AI generatif. Dari sini, pengguna dapat langsung melihat bagaimana tren seperti Cognitive Computing dan Cloud Computing mendominasi diskusi industri.

Namun, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana sistem ini masih membutuhkan optimalisasi lebih lanjut dalam hal identifikasi hubungan antar entitas. Saat ini, sistem hanya mengandalkan frekuensi kemunculan bersama antar entitas, yang walaupun efektif, mungkin melewatkan beberapa detail hubungan yang lebih dalam, seperti sifat dan kualitas hubungan itu sendiri. Selain itu, meskipun sistem ini menawarkan fleksibilitas dalam pencarian data, ada potensi untuk memperbaiki teknik pencarian dengan menggunakan metode yang lebih canggih, seperti pencarian semantik yang dapat mengenali maksud di balik pertanyaan pengguna.

Keunggulan lainnya adalah kemampuan sistem ini untuk melakukan analisis real-time, yang sangat penting di era bisnis digital saat ini. Dengan perkembangan cepat tren dan inovasi teknologi, kemampuan untuk segera merespons perubahan dalam ekosistem dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Menurut laporan dari Forrester pada tahun 2023, lebih dari 60% eksekutif bisnis melaporkan bahwa mereka kekurangan alat yang memadai untuk memahami perubahan pasar secara real-time. Dengan demikian, sistem ini bisa menjadi solusi yang sangat dibutuhkan untuk mempercepat pengambilan keputusan.
***
Penelitian oleh Basole, Park, dan Seuss membuka babak baru dalam penerapan kecerdasan buatan dan visualisasi untuk memahami ekosistem bisnis yang kompleks. Dengan menggabungkan analisis data tidak terstruktur secara real-time dan visualisasi graf, penelitian ini menawarkan cara yang lebih efisien bagi para eksekutif dan pembuat keputusan untuk mengelola informasi yang seringkali tersebar dan sulit diakses. Namun, tantangan ke depan adalah memperdalam analisis hubungan antar entitas dan mengintegrasikan teknik pencarian semantik untuk hasil yang lebih relevan dan akurat.

Dalam konteks bisnis global saat ini, di mana perubahan terjadi dengan cepat dan informasi menjadi kunci keberhasilan, sistem yang mampu menyederhanakan kompleksitas ekosistem bisnis adalah sebuah inovasi yang sangat dibutuhkan. Dengan alat yang lebih canggih, perusahaan dapat memanfaatkan data untuk memperoleh wawasan yang lebih tajam, membuat keputusan yang lebih baik, dan, pada akhirnya, mempertahankan daya saing mereka di pasar. Kedepannya, pengembangan lebih lanjut dari sistem ini dapat menjadi pondasi bagi platform yang bahkan lebih terintegrasi, memanfaatkan AI untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik di berbagai sektor industri.

Referensi

Basole, R. C., Park, H., & Seuss, C. D. (2024). Complex business ecosystem intelligence using AI-powered visual analytics. Decision Support Systems, 178, 114133. https://doi.org/10.1016/j.dss.2023.114133

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun