Malaka Jaya (01/08) - Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan, merupakan salah satu permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia saat ini.Â
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa masalah kesehatan masyarakat dapat dianggap kronis apabila prevalensi stunting lebih dari 20 persen. Sedangkan, berdasar data SSGI pada tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia mencapai angka 24,4 persen. Hal ini berarti masalah stunting di Indonesia termasuk kronis, terutama di daerah pelosok.
Meski begitu, di kota besar seperti Jakarta, masalah stunting pun tidak dapat dihindari. Setelah survey lokasi, ditemukan bahwa terdapat beberapa anak di RW 06 Kelurahan Malaka Jaya yang mengalami stunting. Melihat situasi tersebut, Tim KKN Undip di Kelurahan Malaka Jaya memutuskan untuk memberi penyuluhan tentang stunting dan MPASI pada kegiatan Posyandu Balita dan Lansia.
Penyuluhan dilaksanakan pada Rabu (13/07) di Sekretariat RW 06 Kelurahan Malaka Jaya. Tiap anggota menyampaikan materi masing-masing, lengkap dengan pemberian leaflet dan poster untuk warga.Â
Materi yang disampaikan berupa penjelasan tentang stunting dan MP-ASI, video edukasi MP-Asi, pemanfaatan vitamin Omega 3 pada balita, pembagian porsi makanan pada balita, pemberian resep MP-ASI disertai takaran gizinya, serta diversifikasi pangan. Pembagian materi telah disesuaikan dengan cabang ilmu dan jurusan tiap anggota kelompok.
Warga terlihat tertarik dan antusias dengan penyampaian materi. Beberapa warga juga mengajukan pertanyaan terkait kondisi kesehatan keluarga mereka. Leaflet yang dibagikan juga langsung dibaca oleh para warga. Harapannya, informasi yang diberikan dapat membuat warga RW 06 semakin paham tentang bahaya stunting, sehingga kedepannya tidak ada lagi balita yang mengalami stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H