Mohon tunggu...
Marshellinus Hosana
Marshellinus Hosana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Striving for excellence Aja

Konsultan akuntan Dan sistem informasi Dan juga pendiri leisuretimetour.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Paradoks untuk Masakan

7 Mei 2021   12:46 Diperbarui: 7 Mei 2021   12:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu saat, seorang sahabat mengajak bincang bincang.

Aku mengalami paradox tentang masakan. Saya pun heran, maksudnya?

Saat pasanganku memasak dan menyajikannya, dan bertanya, bagaimana rasanya? Kujawab lumayan. Dan pasanganku pun bilang, " itu saja? Tidak ada yang lainnya? Kurang apa rasanya? Asin? Manis? pedas"

Kemudian suatu saat, pasanganku memasak lagi dan teringat permintaanya untuk rasa masakan. Dia pun bertanya, " bagaimana rasa masakanku?" kujawab," oh kurang asin" dan tiba -- tiba dia pun menjawab, " bisanya komentar saja, coba masak aja sendiri, belum tentu bisa !!!!"

Di saat yang lainnya,

Pasanganku masak dalam jumlahnya cukup banyak, maka Dia pun berkata, " habiskan yah....", kujawab "wah banyak sekali.... Gak mungkin habis ini kalo sendirian" " loh bagaimana sih? Sudah dibuatkan masakan, tapi gak dihabiskan. Capek yang Masak itu!!!."

Kemudian esoknya, teringat pesan kemarin, maka apapun yang disajikan di meja makan, kuhabiskan. Dia pun berseru, "Loh kok habis?" kujawab "yah kuhabiskan", Dia pun menjawab, "Lah terus anaknya mau makan apa????"

"Salah lagi...."

Saya pun hanya tersenyum sekaligus geli juga.

Saya pun, teringat pesan seorang ibu yang selalu tersenyum. JIka engkau ditanya tentang rasa, jawablah, " enak" sudah cukup itu saja.

Sedangkan untuk masakan yang jumlahnya banyak, cobalah mendengar dan melakukan pesan dari pembuat masakan. Itu akan membantu dan menyelesaikan masalahnya dengan sendirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun