Mengelola Teknologi untuk Menjaga Keseimbangan Jiwa di Dunia Modern
Kemajuan teknologi digital menawarkan kemudahan, tetapi juga memicu tantangan besar bagi kesehatan mental masyarakat. Â
Teknologi digital adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan kemudahan dan efisiensi yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya. Namun di sisi lain, digitalisasi juga menghadirkan tantangan serius yang sering kali terabaikan. Â
Kita hidup di era di mana media sosial memamerkan kesempurnaan hidup orang lain, membuat banyak dari kita merasa kurang berharga. Banjir informasi yang tak terkendali, bahkan sering kali diselimuti hoaks, dan menambah kecemasan kolektif.
Menurut data WHO, prevalensi gangguan mental di Indonesia mencapai 9,8% pada tahun 2021, dengan angka depresi mencapai 6,6%. Angka ini diperkirakan akan terus naik di tahun 2025.
Ketergantungan kita pada gadget juga membuat banyak orang kehilangan waktu untuk terhubung dengan dunia nyata. Ini bukan sekadar masalah individu, melainkan isu yang mengancam keseimbangan hidup masyarakat secara luas. Lalu bagaimana kita menghadapi tekanan era digital ini?
5 Langkah Nyata untuk Kesehatan Mental
Dalam banyak hal, kita sering terjebak dalam kebiasaan menggunakan gadget tanpa memperhatikan waktu atau dampaknya. Untuk menjaga kesehatan mental, langkah-langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Detoks Digital
Batasi waktu penggunaan media sosial dan gadget. Dilansir oleh TarFomedia bahwa 37% remaja mengalami masalah kesehatan mental karena penggunaan media sosial yang berlebihan.
Cobalah untuk mengatur waktu penggunaan media sosial, misalnya dengan mematikan notifikasi atau memberi batas waktu berapa lama kita bisa mengaksesnya setiap harinya.