Sebagai dua sosok yang paling sering dibicarakan dalam beberapa pekan terakhir ini, Jokowi-Prabowo telah menjadi sosok yang memberikan pengharapan bagi jutaan rakyat Indonesia. Pengharapan atas terciptanya keadilan social yang merata, penegakan hukum yang tidak pilih kasih, pemerintahan yang bersih dari korupsi, dan tentunya Indonesia yang berdaulat. Semua harapan tersebut akan kembali pada filosofi dasar Negara ini, yakni Bhineka Tunggal Ika. Namun, adakah dari mereka yang dapat mengembalikan esensi Bhineka Tunggal Ika milik kita ini?
Bhineka Tunggal Ika atau dikenal juga dengan berbeda-beda tetapi tetap satu adalah hal yang sebenarnya menjadi dasar kuatnya suatu bangsa. Jika kita lihat negara-negara kuat dan besar di dunia ini seperti Belanda, Irlandia, Kanada adalah juga negara-negara yang memiliki keamanan social yang tinggi. Hal ini dikarenakan masyarakat negara-negara tersebut mampu menghargai satu sama lain, sehingga tidak akan lagi kita lihat kejahatan yang didasarkan karena kebencian atas suku, agama, ras. Bandingkan dengan negara-negara seperti Nigeria dengan masalah Boko Haramnya atau Pakistan dengan keberadaan organisasi Al-qaeda yang merupakan organisasi-organisasi militant yang menyebarkan kebencian terhadap mereka yang berbeda dan menyebabkan negara-negara tersebut malah menjadi kacau dan tidak mampu untuk berdiri dan memajukan diri sendiri. Contoh terakhir adalah contoh dari negara dan bangsa yang tidak mengenal dan tidak menjiwai Bhineka Tunggal Ika.
Sungguh disayangkan Bhineka Tunggal Ika ini justru telah luntur dari darah kita, bangsa yang memperkenalkan dan menggunakannya sebagai dasar persatuan. Mengapa pada zaman sekarang ini sulit sekali mendapatkan anak muda yang dapat memahami betul esensi dari perbedaan? Mengapa sekarang ini saya justru menemukan anak muda yang berfikiran “ga mau ah sama dia, soalnya beda suku sih” atau “apa?sama dia?beda agama kaliiiii…”? Apakah hanya karena saya dan anda berbeda suku, agama dan ras maka itu berarti salah satu dari kita lebih baik dari yang lainnya?apakah itu membuat salah satu dari kita sempurna?
Para pendiri negara ini telah menyadari betul bahwa Indonesia terdiri dari banyak perbedaan yang indah. Sebab itulah Soekarno dan Hatta tetap berdiri pada gagasan bahwa Indonesia terdiri dari Sabang sampai Merauke. Sebab itulah kita memiliki berbagai macam Bahasa daerah yang menambah kekayaan Indonesia. Sebab itulah kita memiliki Pura, Gereja, Masjid, Vihara, Klenteng, dan lainnya agar saudara-saudara kita tetap dapat memuji Tuhan dengan caranya masing-masing. Sebab itulah yang menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dengan banyaknya perbedaan tersebut. Sebab mereka sadar bahwa perbedaan yang kita miliki akan menutupi kekurangan yang saya dan anda miliki, dan dengan itulah kita akan menjadi sempurna.
Sebentar lagi Indonesia akan memilih pemimpin baru. Siapa pun yang terpilih, saya harap akan mampu mengembalikan jiwa Bhineka Tunggal Ika. Apabila pemimpin nanti melupakan Bhineka Tunggal Ika, saya harap rakyat akan berani untuk mengingatkan mereka pada filosofi yang menjadi nafas bangsa ini. Ingat, ini bukan Indonesia saya, bukan juga Indonesia anda, ini adalah Indonesia kita bersama, kita yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H