Secara garis besar, ketika seseorang diangkat menjadi seorang pemimpin itu sudah pasti atas dasar seseorang tersebut memiliki sebuah kelebihan dibanding orang yang akan dipimpinnya. Oleh karena itu menjadi seorang pemimpin perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang sudah ditentukan agar nantinya ia dapat bertanggungjawab dan amanah atas jabatan yang sudah di amanahkan oleh masyarakat. Mujamil Qomar sempat memaparkan beberapa syarat dan karakteristik seseorang ketika akan diangkat menjadi seorang pemimpin, yaitu:
- Memiliki pengetahuan serta kemampuan yang mumpuni dan cukup agar dapat mengendalikan organisasi mapun lembaganya.
- Dapat memahami karakteristik, culture dan bahasa orang yang dipimpinnya atau yang sudah menjadi tanggung jawabnya.
- Dapat berinteraksi atau bermuamalah dengan baik dan penuh kasih sayang kepada masyarakat, agar masyarakat pun bersimpati kepadanya.
- Memiliki pengaruh besar atau power yang dapat memerintah dan dapat pula mencegah tindak perilaku tercela, karena pemimpin harus melakukan pengawasan terhadap bawahannya, meluruskan kekeliruan serta harus membawa yang dipimpinnya ke arah yang lebih baik.
- Harus dapat memfungsikan keistimewaannya tersebut dibanding orang lain. Karena sudah dikatakan tadi bahwa sudah pasti seseorang di angkat menjadi seorang pemimpin karena seseorang tersebut memiliki kelebihan dibanding yang lain, dan jika sudah menjadi pemimpin maka harus dapat memfungsikan kelebihannya tersebut.
- Memiliki wibawa serta kharisma dihadapan orang lain. Jika seorang pemimpin pada wibawa nya saja sudah tidak ada, maka bagaimana ia memimpin ketika masyarakat pun berani menginjak-injak pemimpinnya.
- Bermusyawarah kepada yang dipimpinnya dan mintalah saran serta pengalaman mereka.
- Ikhlas kepada setiap yang memberinya nasehat dan tidak sombong.
Menurut perspektif islam, karakteristik serta fungsi dari kepemimpinan ini sama dengan karakteristik dan fungsi dalam pendidikan pada umumnya. Dua-duanya pun sama mengarah kepada bagaimana cara kepemimpinan yang sudah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW. Beliau selalu memperlakukan masyarakat nya dengan adil dan tidak pilih-pilih, memimpin dengan bijaksana dan ketika berbuat pun selalu sama dengan apa yang telah di ucap, dalam artian bahwa nabi selalu menepati apa yang sudah dijanjikan, tidak membedakan apa yang diucap dengan apa yang dilakukan.
Nabi Muhammad SAW. Sebagai seorang pemimpin yang diteladani sebagai model ideal seorang pemimpin ini dikaruniai 4 sifat utama yaitu Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah yang itu dapat menjadi dasar dan acuan seorang pemimpin dalam mengemban amanah dan jabatannya.
- Fungsi karakter Shiddiq
- Shiddiq memiliki arti jujur. Yang berarti seorang pemimpin dalam masa kepemimpinannya harus jujur dan bijaksana. Jujur juga merupakan nilai yang mengacu pada kebenaran yang sumbernya dari Allah SWT. Maksudnya disini berarti seorang pemimpin harus selalu mendasarkan pada sebuah kebenaran dari keyakinannya, jujur dan tulus, serta dapat menerima masukan dari orang yang bisa dikatakan beda keyakinan dengannya dan jangan merasa menjadi yang paling benar.
- Fungsi karakter Amanah
- Inilah karakter utama yang harus dimiliki seorang pemimpin, yakni dapat di percaya dan bertangung jawab. Berdasarkan surat Al-Ahzab:72, disitu diterangkan bahwasanya manusia itu memiliki amanat yang harus dipertanggungjawabkan, sekecil apapun amanat itu. Sifat amanah yang sudah melekat pada diri Nabi Muhammad SAW. Telah memberi bukti bahwasanya beliau dapat di percaya, dapat merahasiakan apa yang harus dirahasiakan dan dapat menyampaikan apa yang harus ia sampaikan.
- Fungsi karakter Tabligh
- Sifat tabligh jika dikaitkan dalam kepemimpinan perspektif islam yaitu seorang pemimpin harus bisa memberi wejangan atau nasehat agar sebuah lembaga pendidikan atau madrasah dapat berjalan dengan sukses dan tanpa perpecahan.
- Fungsi karakter Fathonah
- Fathonah  memiliki arti yakni cerdas atau pintar. Nabi Muhammad dikaruniai kecerdasan oleh Allah SWT karena beliau akan dijadikan pemimpin dan akan berdakwah di kalangan golongan jahiliyyah dan kecerdasan sangat diperlukan. Seorang pemimpin harus juga memiliki kecerdasan dalam memimpin agar sebuah lembaga dapat berkembang dengan baik karena seoranh pemimpinnya dapat memahami lembaga atau organisasi tersebut, dan karena pemimpin yang cerdas inilah jika suatu lembaga tersebut memiliki suatu permasalahan maka akan dapat selesai dengan cepat.
4 sifat Nabi Muhammad SAW yang utama inilah yang harus ada pada diri seorang pemimpin dan menjadi acuan pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Jika seorang pemimpin sudah menerapkan keempat sifat ini, maka lembaga pendidikan ataupun organisasi dapat berkembang dan berjalan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H