Banyak orang memiliki salah persepsi mengenai katak dan kodok. Dua hewan tersebut sering dianggap sebagai hewan yang sama karena bentuk dan fisik mereka yang mirip seperti tubuh berkaki empat, mata besar, dan hidup di dua habitat berbeda atau merupakan hewan amphibia. Namun, kenyataannya, katak dan kodok adalah dua hewan yang berbeda dengan berbagai ciri khas yang membedakan mereka. Memahami perbedaan ini penting untuk menghargai keanekaragaman hayati dan peran penting mereka dalam ekosistem.
Meskipun sama-sama tergabung dalam ordo Anura yang berarti "tidak memiliki ekor" dalam bahasa latin, katak dan kodok memiliki famili yang berbeda. Katak sejati (true frog) tergolong dalam famili Ranidae, dengan lebih dari 2.600 spesies. Famili ini terkenal dengan keragamannya, termasuk katak pohon (Rhacophoridae), katak kaca (Centrolenidae), dan katak beracun (Dendrobatidae). Kodok sejati (true toad), di sisi lain, masuk dalam famili Bufonidae, dengan sekitar 600 spesies. Famili ini umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dan kokoh dibandingkan katak, dan terkenal dengan kulitnya yang kasar dan berbintik-bintik.
Lebih dari 5.000 spesies katak dan kodok tersebar di berbagai penjuru dunia, menunjukkan keragaman yang luar biasa dalam kelompok ini. Dari hutan hujan tropis hingga padang pasir gersang, katak dan kodok telah beradaptasi dengan berbagai macam habitat dan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Perbedaan fisik yang mencolok antara katak dan kodok dapat diamati pada bentuk tubuh, tekstur kulit, dan kaki. Katak umumnya memiliki tubuh yang lebih ramping dan atletis, dengan katak jantan biasanya lebih kecil daripada betina. Kodok, di sisi lain, memiliki tubuh yang lebih besar, pendek, dan lebar.
Tekstur kulit katak pun berbeda. Kulit katak umumnya lebih halus dan lembab, dengan warna hijau atau cokelat dan pola bintik-bintik. Di sisi lain, kulit kodok lebih kasar dan kering, berwarna cokelat atau abu-abu dengan bintik-bintik besar dan kutil. Perbedaan tekstur kulit ini berkaitan dengan habitat dan cara hidup katak dan kodok. Kulit katak yang halus dan lembab membantu mereka menyerap air dan oksigen dengan lebih mudah, penting untuk habitat air atau dekat air mereka. Kulit kodok yang kasar dan kering, di sisi lain, lebih tahan terhadap dehidrasi dan lebih cocok untuk habitat darat mereka.
Kaki katak dan kodok juga berbeda. Katak memiliki kaki yang lebih panjang dan ramping dengan jari kaki yang panjang dan berselaput, ideal untuk berenang dan memanjat. Kodok, dengan kaki yang lebih pendek dan kokoh dengan jari kaki yang pendek, lebih pandai melompat di darat.
Perbedaan fisik ini erat kaitannya dengan cara berburu dan makan kedua hewan tersebut. Katak memiliki lidah bercabang dua (lingua bifida) yang panjang dan lengket, ideal untuk menangkap serangga terbang dengan cepat.Â
Lidah katak yang lengket dan kuat memungkinkan mereka untuk menjulurkan lidah mereka dengan cepat, menjerat mangsa, dan menariknya kembali ke dalam mulut.Â
Kodok, dengan lidah yang tidak bercabang dan tidak sefleksibel lidah katak, menggunakan lidah mereka untuk mendorong mangsa yang lebih lambat seperti cacing dan siput ke dalam mulut mereka. Lidah kodok yang pendek dan tebal membantu mereka untuk mendorong mangsa yang lebih besar dan kuat ke dalam tenggorokan.
Habitat dan perilaku katak dan kodok pun berbeda. Katak umumnya lebih menyukai habitat air atau dekat air, seperti kolam, rawa, dan sawah. Mereka lebih aktif di siang hari dan pandai berenang. Katak adalah perenang yang gesit dan pendaki yang baik, menggunakan kaki panjang dan ramping mereka untuk bergerak dengan mudah di air dan di darat.Â
Kodok, di sisi lain, lebih menyukai habitat darat seperti hutan, kebun, dan pekarangan rumah. Mereka lebih aktif di malam hari dan pandai melompat. Kodok adalah pelompat yang kuat dan gesit, menggunakan kaki pendek dan kokoh mereka untuk melompat dengan jarak yang jauh.