Mohon tunggu...
Marshanda Anggraini
Marshanda Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan pribadi yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, saya menyukai hal-hal berbau media, baik itu cetak maupun elektronik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bazar UMKM "Kerajinan Tangan" Menghiasi Gedung Sarinah

28 Juni 2022   17:51 Diperbarui: 28 Juni 2022   17:52 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta -- Gedung Sarinah, Beberapa masyarakat DKI Jakarta yang memiliki UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) atau di kenal sebagai Jakpreneur, khususnya di bidang Fashion and craft nampaknya membuka lahan dagang di Gedung Sarinah tepatnya pada lantai dasar Gedung Sarinah  M.H.Thamrin, Jakarta Pusat. 

Jum'at (24/06/22) Dalam rangka Semarak HUT DKI Jakarta yang ke-495 tahun yang jatuh pada tanggal 22 Juni dan di gelar dari tanggal 24 Mei 2022, terdapat beberapa acara di berbagai wilayah yang di kenal masyarakat Jakarta, maupun luar Jakarta, sebagai ikon DKI Jakarta, masing-masing dari wilayah tersebut membuat acara guna merayakan HUT DKI Jakarta yang ke-495. 

Salah satunya Gedung Sarinah, "Cerita Jakarta" yang di sponsori oleh Bank DKI acara yang berlangsung selama sebulan, yaitu dari tanggal 22 Juni-22 Juli 2022. Acara yang berlangsung sejak pukul 10:00-21:00 WIB meliputi Kuliner Khas Jakarta, Fashion Show Busana Etnik Jakarta, Pentas Seni dan Budaya Jakarta, Bazar Jakpraneur, Spot Pesona Sejarah dan Budaya Jakarta.

Demi memajukan UMKM masyarakat di DKI Jakarta, Jakpreneur membuka lahan bazar yang terdapat bidang Kuliner di lantai 1 dan untuk bidang Fashion and Craft di lantai basement Gedung Sarinah, Beberapa Kuliner khas Jakarta seperti Kerak Telor, Es Cendol Durian, Es Selendang Mayang yang terdapat pada lantai 1 Gedung Sarinah, harga jual nya berkisar Rp.15.000,- sampai dengan Rp.50.000,-. 

Jakpreneur menganjurkan pedagang untuk memakai sistem pembayaran menggunakan QRIS atau yang biasa kita kenal dompet digital, hal tersebut sangat di anjurkan, guna meminimalisir penyebaran Covid-19 dan memudahkan pedagang dalam menghitung hasil pendapatan harian maupun bulanan, menurut Pak Edi selaku salah satu pedagang kuliner khas Jakarta, "Kalo menurut saya si, pake Qris itu menguntungkan banget, ga perlu ngitung duit capek-capek, soalnya udah ada totalnya di aplikasi, Cuma potongannya suka besar banget, apalagi kalo pembelinya pake cash, tapi saya lagi ga pegang uang kembali yang banyak". Menurut Pak Edi selaku salah satu pedagang Kuliner Khas Jakarta.

Sebagian pengunjung merasa bahwa harga yang di tawarkan pedagang kuliner tergolong mahal dan sistem pembayarannya yang tidak familiar bagi sebagian masyarakat, seperti yang di katakan Ibu Eva pengunjung Gedung Sarinah, "Harganya mahal banget, biasanya di kotu gak segitu, udah gitu bayarnya harus pake qris, saya gapaham, kalo cash abangnya kembalian nya suka ga ada". Menurut ibu Eva selaku pengunjung Gedung Sarinah asal Bogor.

Hal tersebut juga di alami oleh pedagang bidang Fashion and Craft yang berada di Lantai Basement, Gedung Sarinah. Pedagang yang menjual berbagai macam kerajinan tangan, meliputi Veddira by Tere yang menjual hiasan kamar berbentuk akrilik, La Maison de Evolette yang menjual perhiasan, Batik Marunda, yang menjual kain batik, dan masih banyak lagi. Pedagang menjual produk hasil kerajinan tangan yang menjadikan harga jual mereka menjadi tinggi.

Batik Marunda, Batik Pendatang baru dalam dunia batik Indonesia yang bermula dari pelatihan batik di rusun Marunda, Jakarta Utara, dan pada akhirnya di produksi serta di perjual-belikan, batik yang dibuat menggunakan tangan tanpa mesin sama sekali, menjadikan harga batik tersebut tergolong cukup mahal bagi sebagian masyarakat, uniknya produk tersebut  tidak menentukan target harian, karena menurut Tizia selaku model promosi Batik Marunda "Batik kita itu di buat oleh ibu-ibu rusun marunda, dan pure menggunakan tangan, tidak ada sangkut pautnya sama mesin, makanya kita kasih harga segitu, fokus kita ikut event ini juga untuk memperkenalkan Batik Marunda kepada masyarakat luas, jadi belum target hariannya gak di paksa banget".  Ujar Tizia selaku model promosi Batik Marunda.

Pedagang bazar UMKM di bidang Fashion and Craft lebih sedikit di banding Kuliner khas Jakarta, faktor tersebut di karenakan perbedaan ketentuan jangka waktu yang sudah di beri tahu, menurut Dinda selaku salah satu model promosi, "iya katanya kan durasinya Cuma 3-4 hari, tapi pas H-1 baru di bilangin kalo ternyata durasi nya sebulan, jadi banyak pedagang yang batal ikut acara ini". Ujar Dinda selaku salah satu model promosi.

Menariknya, Selain bazar UMKM, acara Cerita Jakarta di Gedung Sarinah dalam rangka HUT DKI Jakarta yang ke- 495 tahun terdapat berbagai pameran gambar serta deskripsi tentang sejarah Gedung Sarinah, yang membuat masyarakat Jakarta maupun luar Jakarta tertarik untuk berkunjung. Acara Cerita Jakarta ini berakhir pada (22/07/22).   

Gambar:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun