Identifikasi yang unik dan akurat sangat penting dalam bidang penerbitan, terutama buku pendidikan. ESBN (Educational Serial Book Number) dan ISBN (International Standard Book Number) adalah dua sistem nomor yang paling umum digunakan. Tujuan keduanya adalah untuk membuat setiap publikasi unik, tetapi dengan cakupan dan fitur yang berbeda.
ISBN itu apa?
Setiap edisi dan variasi buku memiliki kode unik yang disebut ISBN, yang dibuat pada tahun 1970 dan menjadi standar internasional untuk penerbitan buku. Dengan adanya ISBN, buku dapat dengan mudah diidentifikasi dan diakses oleh pembaca, penjual, dan perpustakaan di seluruh dunia. Setiap ISBN terdiri dari tiga belas digit yang menunjukkan penerbit, judul, dan edisi buku. ISBN membantu distributor, pengecer, dan perpustakaan mengontrol stok buku mereka. Dengan adanya ISBN, setiap buku dapat dengan mudah dilacak dan diidentifikasi di berbagai platform penjualan.
ESBN itu apa?
Sebaliknya, ESBN adalah sistem identifikasi yang lebih baru yang didedikasikan untuk buku elektronik. Dengan meningkatnya popularitas buku elektronik, ESBN hadir sebagai solusi untuk mengidentifikasi dan mengelola buku digital. Seperti ISBN, ESBN juga memberikan nomor unik, tetapi dia lebih banyak berkonsentrasi pada distribusi online dan format digital. Tujuan dari sistem ini adalah untuk membuat proses pengelolaan dan pelacakan buku pendidikan lebih mudah.
Perbedaan Utama
1. Format
- ISBN: Untuk buku cetak dan digital.
- ESBN: Terbatas pada buku elektronik.
2. Penggunaan
- ISBN: Umumnya digunakan di seluruh dunia dan umumnya diterima oleh penerbit dan distributor.
- ESBN: Masih dalam proses pengembangan dan belum sepopuler seperti ISBN, meskipun semakin populer di kalangan penerbit buku digital.
Dengan memastikan bahwa buku yang mereka terbitkan dapat diakses dengan mudah oleh pembaca, penerbit buku pendidikan harus memahami kedua sistem ini. ISBN membuat buku cetak lebih mudah ditemukan di toko buku dan perpustakaan. Sementara itu, penerbit dapat meningkatkan visibilitas dan distribusi buku digital mereka dengan mendaftarkan buku elektronik menggunakan ESBN.
Penerbit buku pendidikan harus memahami perbedaan antara ISBN dan ESBN. Sementara ISBN masih merupakan standar internasional untuk semua jenis buku, ESBN menyediakan pilihan khusus untuk kebutuhan pendidikan di era digital. Penerbit harus mempertimbangkan penggunaan kedua sistem ini jika mereka ingin menjadi lebih terkenal dan menjadi lebih mudah diakses di pasar yang semakin kompetitif. Baik ISBN maupun ESBN sangat penting bagi industri penerbitan. Penerbitan buku pendidikan harus bergantung pada lebih dari satu sistem identifikasi. Penerbit dapat memaksimalkan potensi buku cetak dan digital dengan memahami perbedaan dan fungsi masing-masing. Ini akan meningkatkan keberhasilan publikasi buku mereka dan membantu mereka menjangkau audiens yang lebih luas.