Dalam gerakannya, pandawara tidak selalu mendapat komentar positif dan dukungan dari masyarakat, meskipun apa yang mereka lakukan adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan dan ekosistem yang ada. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa kebersihan lingkungan merupakan kewajiban pemerintah atau dinas terkait. Pandawara tidak perlu untuk ikut campur memviralkan dan memojokkan suatu pihak dikarenakan lingkungannya yang kotor.Â
Hegel menjelaskan bahwa dialektika dapat dijelaskan menggunakan tiga konsep, yaitu Tesis, Antitesis, dan Sintesis. Konsep tesis adalah pernyataan awal yang kemudian diperdebatkan dalam antitesis. Sintesis merupakan hasil atau jalan keluar dari perdebatan tersebut. Pernyataan bahwa pandawara seharusnya tidak ikut campur menjadi sebuah perdebatan. Masyarakat tidak perlu menunggu gerakan dari pemerintah, dan bahwa pandawara seharusnya tidak perlu memviralkan adalah salah. Fungsi memviralkan adalah agar masyarakat peka dan peduli akan keberlangsungan hidup di masa mendatang. Sebagai satu warga, yaitu warga Indonesia seharusnya seluruh lapisan masyarakat peduli dan memperhatikan lingkungannya, tanpa memandang status kerja bahwa dia adalah masyarakat biasa. Jalan keluarnya adalah masyarakat seharusnya bekerja sama dengan pemerintah, begitupun sebaliknya untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang ada. Sumber daya manusia yang banyak dapat membantu efisiensi dan kecepatan dalam membersihkan dibanding menunggu pihak berwajib. Pesan pandawara tidak hanya ditujukan kepada masyarakat tertentu yang memiliki kondisi lingkungan yang buruk, namun juga untuk kepekaan seluruh masyarakat. Sampai saat ini, pandawara terus melakukan gerakannya dibantu oleh seluruh lapisan masyarakat dan pihak berwajib menandakan pesan persuasif pandawara efektif dan dapat diterima masyarakat untuk manfaat yang nyata.Â
Daftar Pustaka:
https://heboh.com/kondisi-terbaru-pantai-terkotor-di-indonesia-usai-dibersihkan-pandawara-dan-warga
https://dtpeduli.org/dt-peduli-gabung-pandawara-group-bersihkan-pantai-nomor-tiga-di-indonesia
https://www.kompasiana.com/malikavanya/655f27eeee794a213a0cc003/dialektika-hegel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H