Halo Sobat Kompasiana!
Siapa yang kerap menjumpai iklan,poster atau gambar yang tengah memparodikan sesuatu? Apa kesan pertama anda ketika menjumpai hal tersebut? Apakah tertawa? Marah? Merasa tersindir? Atau bahkan bingung karena tidak paham maksudnya?
Yup hal-hal yang berbentuk parodi biasanya berkaitan erat dengan bentuk media seperti iklan, poster, gambar dan lain sebagainya. Di Indonesia, parodi media ini biasa disebut dengan istilah Meme. Siapa yang tidak kenal meme? Hm pasti hampir semua orang tahu ya apa meme itu.
Terkadang dibalik kelucuan meme ada maksud atau makna tersembunyi dari bentuk gambar/iklan yang ditampilkan. Biasanya si pembuat meme memparodikan 'sesuatu' yang dibalik parodi itu sebenarnya ada pesan tersirat yang ingin disampaikan ke audiens. Dalam istilah asing, hal ini disebut juga Culture Jamming.
Apa Itu Culture Jamming?
Culture Jamming merupakan upaya yang dituangkan dalam bentuk-bentuk media komunikasi dengan suatu karya seni ekstrim yang sifatnya 'menghancurkan' atau 'membelokkan' pesan dari bentuk media tersebut (Putri, 2011:19). Culture jamming semakin banyak dibuat dengan adanya dorongan teknologi dan hadirnya internet era kini. Culture Jamming dibuat sebagai bentuk gerakan dari sebuah kelompok atau masyarakat untuk melawan gerakan pemerintah maupun sebuah perusahaan yang bertindak tidak baik. Gampangnya, culture jamming ini sebagai upaya media kritis masyarakat yang berwujud parodi.
Culture jamming terlahir dari suatu bentuk budaya populer yang kemudian dikemas ulang menjadi pesan baru dengan tujuan mengkritisi budaya tersebut.
Awalnya, culture jamming jadir sebagai bentuk aksi perlawanan yang didasarkan pada sikap antikapitalisme dan menjadikan desain sebagai bentuk ekspresi kontra mereka terhadap segala produk dari kapitalisme. Culture jamming paling banyak dituangkan dalam bentuk periklanan yang dulu kerap ditemukan di negara-negara Eropa. Para Jammers (sebutan pembuat culture jamming) ingin mengkomunikasikan anti-konsumtivisme atau anti-korporat.
Jadi intinya, culture jamming merupakan sebuah gerakan masyarakat yang bertujuan untuk mengkritisi sebuah perusahaan atau pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk-bentuk komunikasi seperti iklan, poster, billboard dan lain sebagainya, tetapi dalam bentuk parodi atau satire.
Culture Jamming di Indonesia
Di Indonesia, culture jamming telah menjamur di dunia media sosial. Seperti yang sudah disinggung di atas, culture jamming di Indonesia biasa dikenal dengan sebutan meme. Meme mulai menyebar dan menjadi budaya pengguna media sosial, baik di Facebook, Instagram, Twitter dll yang dijadikan sebagai bahan culture jamming mereka. Biasanya ada akun-akun khusus yang mengunggah meme atau culture jamming ini.