Mohon tunggu...
Marsha Bremanda TR
Marsha Bremanda TR Mohon Tunggu... Lainnya - A learner, Dreamer, Achiever

Journalism and Digital Media Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Milenial: Harus Banget Jadi Open Minded, nih?

24 Februari 2021   22:45 Diperbarui: 24 Februari 2021   23:15 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: id.quora.com/profile/Muhammad-Yuja

Halo Sobat Kompasiana!

Tidak bisa dipungkiri, menjadi orang yangopen minded tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini dikarenakan kita sudah terbiasa dibesarkan dengan lingkungan yang notabenenya 'sama'. Oleh karena itu, ketika dihadapkan dengan sesuatu yang 'berbeda' dengan cara pandang kita, tentu akan menjadi lebih sulit untuk diterima.

Menjadi open minded berarti harus siap untuk menerima. Dalam hal ini adalah ide, argumen dan informasi. Kita dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis dan rasional. Melihat situasi dunia yang semakin kompleks, untuk mampu bersikap adaptif dengan berbagai perspektif baru sangat diperlukan.

Bersikap open minded, perlu lebih banyak upaya kognitif daripada dogmatis. Bersedia mempertimbangkan dan menerima persepktif lain bisa menjadi tantangan yang cukup sulit. Terkadang, informasi baru mengharuskan kita untuk memikirkan ulang hal-hal sekritis mungkin. Proses ini tentu tidak mudah, membingungkan bahkan menyakitkan.

Perlu banyak mental dan persiapan untuk menjadi open minded. Terlebih di situasi seperti sekarang. Semakin berkembangnya teknologi dan banyak perubahan di dunia, menuntut kita untuk berpikiran terbuka. Terutama generasi milenial. Generasi yang dianggap oleh khalayak sebagai generasi yang serba bisa. Namun kenyataannya tidak semua bertindak seperti yang diharapkan.

Kerap bermunculan pertanyaan, mengapa generasi milenial perlu bersikap open minded? Seberapa pentingkah open minded di era saat ini?

Open minded menantang kita untuk menerima pemikiran-pemikiran baru yang bertolak belakang dengan keyakinan kita. Namun, dengan pemikiran baru tersebut secara tidak sadar wawasan kita akan bertambah. Tidak hanya tentang dunia saja, tetapi juga mengajarkan hal-hal baru mengenai diri kita sendiri.

Dengan menerima pemikiran-pemikiran baru, otomatis membuka jalan untuk menyambut pengalaman yang baru juga. Membuat pikiran menjadi lebih terbuka, menjadikan kita welcome dengan peristiwa baru yang memicu adrenalin kita.

Tetap terbuka dengan gagasan atau pemikiran baru dapat membantu kita menjadi lebih kuat secara mental dan fisik. Karena sering menerima sudut pandang baru dari orang lain dan tak jarang pemikiran tersebut sulit untuk diterima, menjadikan mental kita terlatih karena sudah terbiasa. Begitu juga dengan pengalaman yang kita alami berdasar pemikiran atau pandangan baru tersebut.

Berpikiran terbuka menjadikan kita lebih mudah menerima dan paham akan realitas sosial yang ada. Kita tinggal di lingkungan masyarakat yang beragam. Tentu, realitas sosial yang terjadi juga beragam. Dengan kita berpikiran secara terbuka, secara tidak sadar kita belajar hal-hal baru tentang dunia dan orang-orang di sekitar kita.

Realitas sosial sering berkaitan dengan masalah sosial. Masalah sosial muncul karena adanya realitas sosial. Kita sadar bahwa masalah sosial di sekitar kita berjalan secara dinamis. Maka dari itu, diperlukan kesadaran lebih dari hal tersebut. Dengan bersikap open minded, kita akan terbiasa menerima realitas sosial tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun