istilah "perspekti" seringkali diartikan sebagai sudut pandang/cara pandang orang atau kelompok tertentu tentang sesuatu objek atau barang. dalam arti yang lain, 'perspektif' dapat dilihat sebagai batasan pandangan orang atau kelompok tertentu terhadap objek penglihatannya.
Marilah kita mendalami filosofi 'perspektif' berdasarkan pengertian yang terakhir ini. Pengertian 'perspekrif' yang dilihat sebagai batasan pandangan, secara jelas menampilkan kekurangan tertentu dari sesuatu yang didalami. Artinya, tidak semua hal dapat nampak secara jelas ketika kita membatasi pandangan kita pada bagian tertentu saja. Dan memang kerap terjadi demikian, karena pada dasarnya manusia memiliki katerbatasan juga dalam melihat sesuatu secara keseluruhan.
Kerap kali ada banyak orang yang berpikir bahwa dengan pengetahuannya yang luas ia sudah dapat mengetahui semua hal, padahal sebenarnya apa yang diketahuinya hanyalah sebagian kecil dari makrokosmos yang melingkupinya. Dosen mata kuliah ISLAMOLOGi kami, setelah panjang lebar membarikan penjelasan tentang Islam kepada kami, ia berkata dengan rendah hati demikian, "sebagai seorang Pastor Katolik, saya agak menyesal telah mempelajari tentang Islam, bukan karena yang banyak saya ketahui adalah tentang agama orang lain, tetapi karena saya menyadari bahwa, ternyata hingga saat ini pangetahuan saya hanya baru sebatas di dalam kelas. ketika saya membuka pintu kelas dan menatap keluar, saya menemukan hamparan pengetahuan tentang Islam yang amat luas yang saya sendiri tidak mampu selami."
banyak permasalahan yang terjadi dalam masyarakat kita yang berkepanjangan dan tak kunjung usai hanya karena keegoisan orang untuk mengakui keterbatasannya dan dengan rendah hati memberi ruang dan kesempatan bagi orang lain untuk sama-sama saling membangun dan menyempurnakan.
filosofi perspektif mengajak kita untuk menyadari bahwa segala yang kita miliki (pemikiran, barang, dsb), selalu dalam jumlah dan kualitas yang terbatas, karena itu marilah kita membuka diri bagi sesama kita untuk saling melengkapi dan membangun dalam hidup bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H