Tak ada lagi sesal yang harus dirayakan
Tak ada lagi nanti yang harus diharapkan
Tutup mulut omong kosong
pertanyaan apa dan mengapa
jawaban untuk selaksa heran hanya
"yasudah, toh bukan kehendakku juga"
Jikalaupun aku diberi pertanyaan
pastilah masih ingin bernyawa
Cukup agihkan rapal supaya
aku layak mendapat cinta dan ampunNya
Pada keesokkan harinya
jika kau masih mencari suaraku
sukmaku tergambar
pada abai dan lalai manusia abad ini
bodoh tiada henti
Dalam larut malam lusa hari
kalau kau rindu goresan tanganku
ah  sebaiknya jangan
ingatlah saja
jiwaku turut menyumbang
teoat satu angka di diagram itu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H