Pagi tak lagi berdongeng tentang indah rebah di tilam
Tak mau membahas vakansi jusami milik mereka
Dongeng-dongeng akhir pekan
kini jauh dari kata realita
Menjauh dari kata lepas-bebas
Digantikannya dengan kata terbatas
Terkurung dalam ruang penuh ambisi
cuan dan citra diri
Jika memilih pergi akan membinasakan
Lebih baik berdiam di sini sampai
tunai tugasku
Padahal lusinan janji pada anak istri
belum sempat dilunasi
Kaleng Khong Guan isi rengginang menunggu untuk dihabiskan
Pagi memang pandai berangan angan
Masih segar bugar otaknya tuk pengkhayalan
Tapi tetap sama saja, semua hanya harapan
Maka aku hanya bisa berangan-angan dan merapal
hubaya-hubaya esok akan menjadi lebih baik
dan tidak gila
Pagi ini terlalu sulit diajak kompromi
membuatku tersadar
bahwa hidup ini terasa terlalu susah
untuk dibuat mudah
-untuk mereka yang tidak pulang ke rumahÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H