Mohon tunggu...
Marsella Junievi
Marsella Junievi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Ilmu Komunikasi/Universitas Komputer Indonesia

Halo Saya Marsella Junievi biasa di panggil Ella, kepribadian saya adalah saya baik, ramah, dan selalu bisa diandalkan. Saya memiliki Hobi Olahraga, Dance, Menyanyi, dan menulis untuk saya lakukan di waktu yang senggang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Persiapan Menghadapi Gempa Megathrust, Siapkah Kita?

15 Oktober 2024   18:09 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:19 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ancaman gempa megathrust bukanlah sekadar spekulasi, melainkan kenyataan yang terus mengintai di sepanjang zona subduksi Indonesia. Gempa megathrust memiliki potensi untuk memicu bencana besar, seperti gempa bumi dan tsunami yang bisa menimbulkan kerusakan luas. 

Sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, Indonesia harus bersiap menghadapi bencana ini. Persiapan masyarakat dan infrastruktur menjadi kunci untuk mengurangi dampak bencana, namun sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi gempa megathrust? 

Persiapan ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah berupaya membangun sistem peringatan dini dan mengadakan simulasi gempa. 

Namun, kesadaran masyarakat di daerah-daerah yang berisiko tinggi juga sangat penting. Apakah kita sudah memahami betul apa yang harus dilakukan saat gempa terjadi? Dan apakah kita siap untuk bergerak cepat? 

Waktu terjadinya gempa megathrust tidak bisa diprediksi dengan akurat. Indonesia telah mengalami berbagai gempa besar sepanjang sejarah, dan setiap saat potensi gempa berikutnya bisa terjadi. 

Oleh karena itu, kita tidak boleh menunggu bencana untuk bertindak. Setiap hari adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri dan memahami apa yang perlu dilakukan saat terjadi gempa. Namun, apakah masyarakat sudah cukup tanggap akan hal ini, atau masih terlalu bergantung pada sistem peringatan dini? 

Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Zona berisiko tinggi tersebar di beberapa daerah, seperti pantai barat Sumatra, selatan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Daerah-daerah ini berada di jalur zona subduksi yang rawan terhadap gempa megathrust dan tsunami. Selain itu, daerah pesisir yang padat penduduk sering kali kurang dipersiapkan untuk evakuasi massal. 

Sumber: Pinterest
Sumber: Pinterest

Pertanyaan penting yang harus dijawab adalah, apakah infrastruktur di wilayah-wilayah tersebut sudah cukup kuat? Dan bagaimana kesiapan masyarakat pesisir menghadapi potensi bencana? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun