Mohon tunggu...
Marselia Angelia
Marselia Angelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ukrida Jakarta

Selamat Datang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Bertoleransi dan Saling Menghargai Perbedaan

31 Oktober 2021   16:15 Diperbarui: 10 November 2021   11:41 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh salah satu toleransi agama di Indonesia/ sumber foto : dosenpendidikan.co.id

Secara umum,  agama merupakan salah satu sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa (YME) serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupannya. Agama tersebut seringkali hanya dijadikan sebagai suatu pendamping atau sekedar hiasan semata di dalam kehidupan.

Seperti yang kita ketahui bahwa di Indonesia banyak sekali beragam macam keagamaan yang sudah diresmikan oleh Pemerintah Indonesia seperti agama Islam, Buddha, Kristen, Katholik, Hindu, dan Konghucu (agama yang menganut berdasarkan kepercayaan Tionghoa). Dengan adanya keberagaman agama di Indonesia inilah yang dapat melahirkan semangat persaudaraan antar sesama untuk kita tetap harus saling menghormati satu sama lain dan juga saling bertoleransi.

Namun terkadang kita sering jumpai banyak orang di sekitar kita menganggap bahwa topik perbedaan agama ini menjadi isu permasalahan terbesar di Indonesia. Bukan hanya agama saja, tapi seperti kebudayaan, suku, dan politik itu juga dijadikan sebagai permasalahan. Selain itu, banyak sekali konflik agama ini yang muncul di Indonesia karna disebabkan oleh sekelompok orang yang tidak mau menerima perbedaannya. Masalah tersebut dapat membuat suatu pertikaian antar suku, agama, dan kebudayaan dan faktanya yang sekarang ini terjadi pada saat ketika sekelompok agama itu menganggap bahwa agamanya dia itu yang paling benar, agamanya dia yang paling nomor satu, dan dia menganggap agama yang lain itu salah. Sehingga dari disitulah dapat menimbulkan adanya kekerasan, perpecahan, pertikaian, dan pelecehan terhadap agama lain. Bahkan juga melakukan hal-hal berat seperti pembunuhan dan itu terjadi dimana-mana.

Pengalaman saya memiliki teman yang berbeda agama

Sebelumnya saya ingin bercerita sedikit mengenai tentang pengalaman saya. Jadi dulu waktu saya jaman masih sekolah, saya memiliki teman yang berbeda agama, agama teman saya ini adalah Islam sedangkan, saya sendiri beragama Buddha dan kami berdua sama-sama saling menghormati agamanya masing-masing. Hanya perbedaan dari kami ialah dimulai dari penampilan, kalau saya selalu memakai penampilan yang sangat mencolok sedangkan teman saya selalu memakai penampilan yang sangat tertutup dan memakai jilbab kalau pergi keluar. Dan begitupun juga dari makanan, makanan yang sering saya makan mengandung daging babi sedangkan teman saya sering makan yang mengandung daging sapi. Karena dalam pengajaran agama mereka tidak diperbolehkan untuk makan daging babi karena bagi orang muslim itu merupakan perbuatan yang hukumnya itu dibilang haram. Dari pertemanan itu, saya dengan dia berteman sangat baik sampai saat ini dan dia juga sangat menghargai perbedaan tersebut. Walaupun agama kita berbeda, tetapi kita masih tetap adanya saling toleransi satu sama lain.

Dari pengalaman saya itu, perlu kita pahami kembali bahwa kita sebagai masyarakat NKRI (Negara Kesatuan Republik Ind0nesia) perlu sekali memiliki nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945 yang berdasarkan Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan pasal 29 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayannya itu.”

Lalu bagaimanakah cara kita untuk menumbuhkan sikap bertoleransi?

Cara kita untuk menumbuhkan sikap bertoleransi dalam beragama ini ialah yang pertama kita harus mengetahui dan memahami apa itu dari toleransi. Toleransi itu sendiri bukan hanyalah menyimpang dari nilai ataupun norma-norma saja, tapi dari diri kita sendiri yang harus bisa untuk saling menghargai atau menghormati setiap yang orang lain lakukan. Sebab kita ketahui bahwa sikap toleran dapat mampu untuk menerima serta menghargai segala perbedaan yang ada.

Lalu kedua, kita juga perlu yang namanya saling berkomunikasi antar umat beragama yang satu dengan umat beragama lainnya, supaya agar kita tahu seperti apa pengajaran dari agama-agama lainnya. Dari situlah wawasan dan pikiran kita akan terbuka menjadi luas. Dengan begitu, rasa saling curiga serta sikap intoleransi itu tidak akan terjadi.

Dan yang terakhir ini ialah dengan menumbuhkan sikap nasionalisme. Kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) alangkah baiknya kita tidak hanya sekadar tahu dan hapal isi pancasila saja, namun kita juga harus paham makna dan arti dari setiap silanya. Selain itu, kita juga harus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila di setiap kegiatan yang sudah kita lakukan. Selain memahami Pancasila, kita juga harus perlu mengingat bahwa semboyan Negara Indonesia kita yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika” ini juga sangatlah perlu dirasakan. Semboyan tersebut memiliki makna bahwa dengan segala perbedaan yang ada tidak lantas membuat kita terpecah belah begitu saja. Walaupun berbeda-beda namun tetap satu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun