data pribadi berupa data rahasia di era globalisasi.
Sangge, Jawa Tengah -- Marselinus Tolhas Gratias Lumbanbatu, Mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Semarang melakukan edukasi kepada Karang Taruna Desa Sangge tentang pentingnya menjagaDi Era globalisasi ini, setiap individu dituntut untuk melek akan teknologi. Pemanfaatan teknologi yang tepat akan memberikan dampak yang positif bagi penggunanya. Salah satu teknologi yang dimaksud adalah internet. Namun, kehadiran internet ternyata masih belum bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Menurut data BPS dari hasil pendataan Survei Susenas 2021, hanya terdapat 62,10% populasi yang telah mengeakses internet. Angka pengguna internet ini mencerminkan iklim keterbukaan informasi dan penerimaan masyarakat terhadap perkembangan teknologi dan perubahan menuju masyarakat informasi. Angka ini tidak terlepas dari pesatnya perkembangan telepon seluler. Pada tahun 2021 tercatat terdapat 90,54% persen rumah tangga di Indonesia telah memiliki/menguasai minimal satu nomor telepon seluler.
Kehadiran teknologi berupa internet dirasakan oleh semua kalangan, baik anak muda maupun orang tua. Namun kehadiran internet ini bisa menjadi pisau bermata dua bagi penggunanya. Di satu sisi internet memberikan kita kemudahan untuk mengakses dunia luar. Dan di sisi lainnya internet dapat menjadi malapetaka apabila tidak digunakan dengan tepatguna dan bijaksana. Beberapa kasus yang sering terjadi di Indonesia adalah bocornya data pribadi. Lemahnya perlindungan data di Indoensia mengakibatkan maraknya kebocoran data. Terbukti dengan sering terjadinya kasus kejahatan siber, seperti hacking (peretasan) maupun cracking (pembajakan) media sosial yang berujung pada pembobolan data pribadi, pemerasan hingga penipuan daring.
Maraknya kebocoran data pribadi ini menjadi landasan mahasiswa KKN TIM 1 Universitas Diponegoro Semarang untuk melakukan edukasi pentingnya menjaga data pribadi tersebut. Â Edukasi ini dimulai dengan pengenalan apa saja yang termasuk data-data pribadi yang perlu dijaga. Data-data pribadi yang dimaksud seperti, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Keluarga (NIK), dan kata sandi untuk akun sosial media maupun akun lainnya. Kurangnya kesadaran akan berbahayanya apabila informasi-informasi ini sampai bocor yang membuat banyaknya terjadi penipuan. Tidak hanya itu, TIM 1 KKN Universitas Diponegoro Semarang juga memaparkan kiat-kiat dalam menjaga data pribadi agar tidak sampai bocor dan terjadi hal yang tidak diinginkan. Kiat-kiat yang diberikan adalah kiat-kiat sederhana yang biasanya sering kita lupakan. Contohnya adalah pembuatan kata sandi yang baik dan benar untuk memperkecil kemungkinan terkena hacking.
Kegiatan ini diterima dengan baik oleh Ketua Karang Taruna maupun anggota Karang Taruna Desa Sangge. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kaula muda untuk lebih bijaksana dalam menggunakan internet khususnya untuk menjaga data pribadi. Informasi-informasi tersebut baiknya akan dibagikan kepada masyarakat-masyarakat lainnya agar kasus penipuan akibat kebocoran data tidak terjadi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H