Mohon tunggu...
Marsanda Eka Nurjayanti
Marsanda Eka Nurjayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2

My hobby is writing but not only that, like playing and hanging out with friends

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teknik Membentuk Pola Pikir Growth Mindset pada Anak Sejak Dini

3 Desember 2024   06:55 Diperbarui: 3 Desember 2024   06:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola pikir atau mindset memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan diri anak, terutama dalam cara mereka menghadapai tantangan dan kegagalan. Salah satu pola pikir yang dapat membantu anak mencapai potensi maksimal mereka adalah growth mindset, atau pola pikir berkembang. 

Pola pikir ini mengajarkan anak bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha, latihan, dan ketekunan, bukan sesuatu yang tetap dan tidak dapat diubah. Mengajarkan growth mindset sejak dini dapat membantu anak lebih resilient, lebih percaya diri, dan lebih terbuka terhadap pembelajaran.

Salah satu teknik untuk membentuk growth mindset pada anak adalah dengan memberikan pujian yang berfokus pada usaha dan proses, bukan hasil atau kemampuan alami. Misalnya, daripada mengatakan "Kamu pintar sekali!", lebih baik mengatakan "Kerja kerasmu sangat terlihat, kamu berusaha dengan baik untuk menyelesaikan tugas ini!" Pujian seperti ini mengajarkan anak bahwa kesuksesan datang dari usaha dan ketekunan, bukan dari bakat alami yang statis.

Selain itu, penting untuk mengajarkan anak bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Alih-alih melihat kegagalan sebagai sesuatu yang negatif, anak harus diajarkan untuk melihatnya sebagai kesempatan untuk berkembang. Saat anak mengalami kegagalan, pendidik dan orang tua bisa memberikan dukungan dengan mengajak anak untuk menganalisis kesalahan mereka dan mencari cara untuk memperbaikinya. 

Misalnya, jika anak gagal dalam ujian, ajarkan mereka untuk melihat apa yang bisa dipelajari dari kesalahan tersebut dan bagaimana mereka bisa melakukan perbaikan di masa depan.

Menggunakan tantangan yang sesuai dengan kemampuan anak juga merupakan teknik yang efektif dalam membentuk growth mindset. Memberikan anak tugas atau aktivitas yang sedikit lebih sulit dari yang mereka kuasai dapat mendorong mereka untuk keluar dari zona nyaman dan belajar mengatasi kesulitan. Selama proses tersebut, pastikan anak merasa didukung dan diberi kesempatan untuk berkembang tanpa rasa takut gagal.

Terakhir, penting bagi orang tua dan guru untuk menjadi contoh yang baik dalam menerapkan growth mindset. Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Jika orang tua dan guru menunjukkan sikap positif terhadap tantangan, kegagalan, dan usaha yang berkelanjutan, anak akan lebih cenderung untuk mengadopsi pola pikir yang sama. 

Dengan mengajarkan teknik-teknik ini sejak dini, anak dapat membangun pola pikir growth mindset yang akan mendukung mereka dalam menghadapi tantangan hidup, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Pola pikir ini membantu mereka menjadi individu yang lebih tangguh, percaya diri, dan siap untuk terus berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun