Mohon tunggu...
Marsanda Eka Nurjayanti
Marsanda Eka Nurjayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Semester 2

My hobby is writing but not only that, like playing and hanging out with friends

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Kelainan Down Syndrome Terhadap Perkembangan Akademik Anak

31 Mei 2024   22:40 Diperbarui: 2 Juni 2024   21:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua dilahirkan di dunia tidaklah ada yang sempurna, pasti semua anak memiliki kekurangan dan kelebihan. Namun, juga tidak jarang ada anak yang dilahirkan dengan berkebutuhan khusus dan ini menjadi salah satu tantangan bagi orang tua. Menurut Sunanto, anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami keterbelakangan dalam perkembangannya yang melibatkan keterbelakangan fisik, mental, intelektual, sosial, atau emosional yang membutuhkan perawatan dan pendidikan khusus. Anak-anak dengan kebutuhan khusus terdiri dari beberapa jenis, salah satunya adalah tuna grahita, atau down syndrome.

Down syndrome adalah kelainan yang disebabkan oleh abnormalitas kromosom, biasanya pada kromosom 21, yang tidak dapat dipisahkan selama meiosis. Akibatnya, orang dengan 47 kromosom, lebih dari 1 kromosom daripada orang normal dengan 46 kromosom, mengalami down syndrome. Kemudian menurut Pusat Data dan Informasi Kesehatan Republik Indonesia, Down Syndrome merupakan kelainan genetika yang terjadi selama masa embrio. 

Terjadi karena kesalahan pembelahan sel yang disebut nondisjunction embrio, yang harusnya melahirkan dua salinan kromosom 21 tetapi malah menghasilkan tiga salinan kromosom 21 yang menyebabkan bayi memiliki 47 kromosom, biasanya hanya 46 kromosom.wn Syndrome. Down Syndrome ini pertama kali ditemukan oleh John Langdon Down di tahun 1866. 

Penyandang Down Syndrome memiliki ciri-ciri diantaranya, memiliki tubuh yang pendek, mata yang agak miring ke atas, lipatan kulit kelopak mata atas yang menutupi sudut bagian dalam mata atau istilahnya (epicanthal fold), jembatan hidung yang agak lebar, telinga yang mungil, pendengaran rendah, leher yang pendek, dan tangan yang gemuk dan pendek dengan satu garis lurus (simian crease).

Faktor-faktor yang berbeda dapat menyebabkan kelahiran anak dengan kelainan down syndrome, salah satunya adalah usia melahirkan seorang ibu yang terlalu tua, yaitu di usia 35 hingga 40 tahun ke atas. Usia ibu yang lebih tua meningkatkan kemungkinan melahirkan anak dengan kelainan down syndrome. Kelainan ini merupakan salah satu penyebab seseorang menderita tunagrahita atau orang yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata. Tunagrahita ini dibedakan menjadi tiga tahapan yaitu ringan, sedang, dan berat.

Penyandang disabilitas seperti tunagrahita sering dikucilkan di masyarakat, terutama di tempat mereka bermain. Meskipun mereka hanya memiliki beberapa perbedaan, penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama seperti anak-anak normal untuk berprestasi dan berhasil. Berdasarkan jurnal penelitian tentang penanganan kognitif anak penyandang down syndrome yang dilakukan oleh Marta, ditemukan bahwa, meskipun kemajuannya lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak normal, anak-anak penyandang down syndrome tetap mampu berkembang dan maju. Asalkan anak mendapatkan dukungan dari banyak orang, seperti orang tua, lingkungan, dan guru, kelainan ini tidak terlalu mempengaruhi perkembangan mereka. 

Dukungan dari orang tua termasuk mengajarkan mereka untuk menjadi individu yang mandiri, seperti mengajarkan mereka makan dan pergi ke kamar kecil sendiri, serta memberikan terapi seperti terapi wicara, okupasi, terapi kognitif, dan terapi lainnya yang terkait dengan kelainan down syndrome.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun