Mohon tunggu...
Marsa Henadi Pratiwi
Marsa Henadi Pratiwi Mohon Tunggu... Animator - ೃ⁀➷ i’m adding you to my suicide note ͜✦

a arte é viver ʚ🌷ɞ

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yan Anendra

13 Oktober 2023   12:25 Diperbarui: 13 Oktober 2023   12:30 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ryan, seorang anak laki-laki yang tengah menduduki masa sekolah di Mechanical Technique School, Bogor. Nama aslinya adalah Ryan Putra Janendra. Ia kelahiran jawa asli tepatnya di Kebumen dan lahir pada tanggal 20 Januari 2006.

Aku telah mengenal dia sejak kami duduk di bangku SMP tepatnya saat masih terlaksananya MPLS dan kami saling mengenal satu sama lain sebulan setelahnya. Saat itu bulan Agustus tahun 2018, dia menghampiriku ke kelasku setiap saat, entah saat jam mapel belum mulai, istirahat, jamkos, dan pulang sekolah.

Saat dihampiri oleh dirinya, aku biarkan saja karena saat itu belum mengenal dirinya secara menyeluruh, Aku pun menganggap kalau dia ingin bertemu teman sdnya dulu yang sekelas dengannya.

Pertama kali aku melihatnya, Ia mempunyai tubuh yang ideal seperti kulit nya yang putih, tubuhnya tinggi, lumayan tampan, memiliki keluarga yang kualitasnya berkecukupan, dan Ia merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara.

Hampir setiap hari dia memberikan atau membelikan sesuatu untukku. Tetapi karena aku belum mengenal lebih jauh tentang dirinya, perasaanku menjadi tidak enak menerima semua itu darinya, walaupun sudah menolak tetap saja Ia memaksa bahwa aku harus menerimanya.

Hubungan kami semakin dekat pada minggu awal September 2018. Waktu itu aku tengah bosan dan ketika aku sedang me-scroll grup chat yang berisi anak-anak yang mengikuti MPLS, secara tidak sengaja aku menemukan nama kontak "Ryan Janendra".

Setelah beberapa menit aku penasaran, akhirnya aku mengawali chat sebuah sapaan biasa yang aku berikan untuknya. "Hallo, Selamat malam. Apa benar ini nomor Ryan?". Aku sedikit laget karena dia cepat sekali membalas chatku ini. "Iya benar, saya Ryan, ini siapa ya?"

"Oh okei Ryan, ini aku..eum...Maisha..". Balas aku. Aku memandangi chat Ryan yang sedang "mengetik" hampir 3 menit. "eh..eh..ini beneran kamu?kamu engga boong kan, kamu serius kan?" tanya Ryan tidak percaya.

"Biasa aja kali, gausah kaget gitu hihihi, iya aku Maisha" Seminggu telah berlalu. Pada tanggal 10 September 2018 kami berpacaran sampai masa akhir SMP.

Pada bulan September tahun 2022, hubungan kami mulai merenggang karena suatu masalah yang harus nya tidak aku lakukan.

Kejadian ya ketika aku sedang pulang kampung dengan keluargaku. Aku mempunyai seorang teman laki-laki dikelas, Ia pintar dan taat beribadah. Tanpa sadar aku menyukai dirinya.

Abian, nama panggilannya. Kami saling bertukar cerita di chattingan. Sampai pertengahan Oktober aku mencoba menyatakan perasaan ku kepada dirinya. "Bian, Lu sibuk engga hari ini?" tanya aku. "Engga kok, lagi free gua, ada apa emang?"

"Gua mau bilang sesuatu boleh?" tanya aku. "iya boleh silahkan". Aku berdiam diri selama beberapa menit dan akhirnya aku menyatakannya "Bian, selama ini gua suka sama lu, tapi gua engga mau pacaran"

"Seriusan lu? lu engga boong kan?" kemudian 2 jam berlalu, Bian pun membalas "maaf sebelumnya sha, gua gabisa. Kalo itu"

Selama sehari itu aku menangis di dalam mobil, karena aku dan keluarga ku sedang melakukan perjalanan untuk pulang kerumah. Keesokan harinya aku chat Ryan kembali karena sudah 2 bulan kami lost contact.

Tapi perbincangan kami, Ia sangat marah karena sebelum aku menyatakan perasaan ku kepada Abian, aku memposting sebuah foto Abian yang hanya sebagian tubuhnya dan teman Ryan melihatnya. Ia memberikan kepada Ryan. Setelah kami bertengkar, tak perlu lama lagi kami berpisah dan menjal

ani hidup kami masing-masing. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun