Desa Kesongo (11-12/12/2021) -- Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Â menjadi desa binaan bagi tim Program Holistik Pembinaan dan Pengembangan Desa (PHP2D) KSR FKM Undip sekaligus menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi anggota. Wilayah Desa Kesongo yang berbatasan langsung dengan perairan Rawa Pening serta berada di tiga sesar aktif yaitu Merapi, Merbabu, dan Telomoyo. Akibatnya desa ini turut memiliki potensi terjadinya bencana alam.Â
Berdasarkan catatan kebencanaan yang menimpa Desa Kesongo, pada bulan April 2020 bencana banjir melanda sejumlah dusun di Desa Kesongo, yaitu dusun Ngentaksari, Krajan, dan Kesongo Lor. Air puting beliung juga turut hadir dalam catatan bencana di Desa Kesongo. Bencana yang terjadi pada akhir Maret 2021 ini meninggalkan kerusakan pada sekitar 15 rumah warga serta jebolnya tanggul Sungai Tapen yang bermuara ke Rawa Pening. Disusul pada akhir Oktober 2021, rentetan gempa bumi terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Semarang, termasuk Desa Kesongo. Meskipun gempa berkekuatan kecil, masyarakat harus tetap waspada dalam menghadapi bencana-bencana lainnya.Â
Kesiapsiagaan masyarakat perlu ditingkatkan untuk penanggulan bencana, salah satunya dengan meningkatkan kapasitas masyarakat melalui pemberian informasi dan materi. Oleh karenanya, tim KKN PHP2D KSR FKM Undip bekerja sama dengan pemerintah Desa Kesongo dan PMI Kecamatan Tuntang menyelenggarakan Workshop Penananggulangan Bencana dengan sasaran Linmas Desa Kesongo.
Pelaksanaan Workshop Penanggulangan Bencana ini diadakan melalui kerja sama lintas sektor merupakan bentuk pemberdayaan kepada masyarakat Desa Kesongo, khususnya Linmas Desa untuk meningkatkan pengetahuan mengenai bencana alam yang ada di Desa Kesongo serta mempersiapkan anggota masyarakat dalam menghadapi bencana tersebut.
Sejumlah lima orang dari anggota tim PHP2D KSR FKM Undip tergabung dalam program multidisiplin tersebut dengan membawakan materi yang berbeda. Bentuk kegiatan yang disampaikan berupa pemberian materi, praktek simulasi, serta diskusi dan tanya jawab. Materi yang dibawakan tim antara lain manajemen pra bencana, pelatihan pertolongan pertama berupa pelatihan pembalutan dan pembidaian, evaluasi penanganan bencana, analisis risiko bencana, serta pemetaan risiko bencana.
Pada materi analisis risiko bencana dibawakan oleh Marsa Aulia Nabilla dengan metode diskusi dengan pihak linmas. Di awal sesi disampaikan materi pengantar berupa risiko, bahaya, kerentanan, dan kapasitas yang ada di masyarakat. Kemudian linmas diajak untuk menganalisis risiko bencana alam yang dapat terjai di desa dengan mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas yang ada. Setelah itu bentuk rekomendasi juga disampaikan oleh pihak linmas melalui diskusi singkat dengan mahasiswa sebagai fasilitator dalam kegiatan.
Penulis : Marsa Aulia Nabilla (25000119140262) / Fakultas Kesehatan Masyarakat / Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Editor : Â Niki Astorina Yunita Dewanti, SKM. M.Kes.
Dosen Pembimbing : dr. Sri Winarni, M.Kes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H