Mohon tunggu...
Marsa Nurul Laila
Marsa Nurul Laila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030027 UIN Sunan Kalijaga

Hobi: mendengar lagu, bernyanyi, menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Berawal dari Hobi Menjadi Ladang Rezeki Pengrajin Akrilik

23 Juni 2024   16:58 Diperbarui: 23 Juni 2024   17:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi seringkali menjadi titik awal yang menakjubkan bagi banyak orang untuk mengeksplorasi potensi dalam berbisnis. Begitu pula dengan penjualan aksesoris, yang telah menjadi ladang rezeki bagi banyak individu kreatif di era digital ini. 

Dengan memanfaatkan platform online dan jejaring sosial, mereka dapat menciptakan produk-produk unik yang menarik minat pasar global. Dari gelang handmade yang dipersonalisasi hingga anting-anting dengan desain kreatif, setiap aksesoris tidak hanya mewakili keahlian mereka tetapi juga cerminan dari dedikasi mereka terhadap hobi yang mereka cintai. 

Dengan semangat kewirausahaan yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan tren pasar, banyak dari mereka telah berhasil membangun merek yang dikenal luas dan bahkan membuka peluang bagi penjual lain untuk mengikuti jejak kesuksesan mereka.


Banyak dari kita memiliki hobi yang tidak hanya menjadi kesenangan pribadi, tetapi juga menawarkan peluang untuk menghasilkan uang. Salah satu contoh yakni membuat dan mendesain aksesoris akrilik. 

Akrilik adalah bahan yang serbaguna, ringan, dan dapat dibentuk dengan berbagai cara, mulai dari gelang hingga kalung dan berbagai dekorasi lainnya. Orang-orang yang memiliki ketertarikan dalam kerajinan tangan sering menemukan bahwa mereka memiliki bakat alami untuk menciptakan aksesori yang menarik dan unik dari akrilik.


Fitri sebagai  pengrajin aksesoris dari akrilik mengatakan "bahwa awal merintis bisnis ini dari hobi saya membuat bunga dari akrilik untuk hiasan di rumah sendiri namun ternyata menjadi ladang rezeki saya dan akhirnya saya membuka pemesanan dengan melalui media chat dan langsung pada 2006"


fitri  juga mengatakan bahwa "saya tidak menyangka bahwa banyak yang memesan hasil kerajinan saya banyak dan puncak pemesan  meningkat pada saat COVID-19 dengan pesanan konektor-konektor masker" 

dari yang awalnya hanya hobi semata kemudian bisa menghasilkan uang. Yang tadinya hanya untuk kesenangan menjadi kesenangan bagi para pembel karena
adanya respons positif dari pasar, maka mulai melihat potensi untuk mengembangkan hobi dan menjadikan sesuatu yang lebih dari sekadar aktivitas sambilan.

Namun fitri sendiri mengatakan bahwa "penjualan aksesoris dari akrilik saya jual secara offline karena begini saja produk kerajinan saya tetap ada pembelinya, saya sudah banyak memiliki pelanggan tetap dan pengenalan akrilik saya melalui dari mulut ke mulut . Alasan saya tidak menjual secara online karena berkendala dalam pengiriman karena akrilik sendiri berat dan tidak mudah dalam pengemasannya" 

semakin berkembangnya zaman platform dalam penjualan hasil kerajinan ini bisa melalui media sosial seperti Instagram, Tokopedia, Shopee dan aplikasi lainnya sehingga mempermudah dalam mengenalkan suatu produk akan tetapi fitri sendiri memilih untuk memasarkan produknya secara langsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun