Mohon tunggu...
UNI MARNI MALAY
UNI MARNI MALAY Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Pengacara

aku ibu dari 5 orang putra-putri, bekerja sebagai pengacara

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

FPI, Dengarkan Aku!

12 November 2014   23:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:57 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

FPI, DENGARKAN AKU !

Kalau anda memerangi A Hok, atas nama agama, maka bacalah surah ALKAFIRUN, bahwa Allah tak mewajibkan kita memaksakan agama, dan pada surah yang lainnya Allah juga tidak membolehkan kita memerangi agama lain, kecuali mereka memerangi agama kita.

Lalu adakah A HOK, memerangi Islam ? kapan dan dimana ?

Kalau dia melarang jualan sapi/kambing kurban di trotoar atau tempat umum lainnya, itu wajar karena akan mengotori kota, lagi pula kenapa pedagang itu tidak cari tempat berdagang sendiri yang bukan tempat umum, dia kan bisnis pribadi, kok malah kota dikotori ?

Atau, adakah firman Allah atau hadistnya yang membolehkan orang untuk kepentingan pribdi mengotori tempat umum ?

Kalau anda memerangi A HOk atas nama amar ma'ruf nahi munkar, Apakah kesalahan A Hok ? Anda punya bukti ? Lagi pula, kalau pun A Hok melakukan suatu kesalahan, ini Negara hukum, bukan Negara Islam, dengan mana orang tak boleh main hakim sendiri, termasuk FPI ! Jadi anda dapat laporan A Hok ke pihak berwajib.

Bahwa faktranya, apa yang anda lakukan, malah bertolak belakang dari ajaran Islam sendiri yang cinta damai, yakni dengan melakukan demo anarkhis, mencaci maki, itukah yang anda sebut sebagai amar makruf nahi munkar ?

Ohya, pernah kudengar A HOK meyebut, ' lebih baik kutu loncat dari pada kutu busuk, tapi apakah anda tak tahu bahwa itu untuk membalas orang yang bilang dia kutu loncat. kalau itu dianggap kekasaran ahok, bagaimana dengan orang yang memakinya terdebut ? ini artinya satu tamparan di balas dengan satu tamparan, dan agama membolehkan itu. adilkan ?

Ketahuilah, dahulu, nusantara ini belum merupakan sebuah negara, maka ketika penjajah datang masing2 berjuang mempertahankan daerahnya, sehingga terkenallah dalam sejarah perjuangan bangsa ada; young sumatra, young java, young ambon, young selebes dll. waktu itu mrk tak memikirkan masalah agama,mrk hnya memikirkan mengusir penjajah, walaupun dalam masing 2 kelompok terdiri dari berbagai agama, sebutlah di young sumatra, misalnya, itu ada suku batak yang sebagian beragama bukan islam, demikian juga di young java dan young maluku dan lainnya. Sampai akhirnya 1928 mrk itu bersatu dengan mengikrarkan sumpah pedmuda, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa Indoesia, yang akhirnya perjuangan tersebut sukses 1945.

FPI yang terhormat,

yang hendak aku sampaikan adalah negeri ini bukan milik orang islam semata, semua agama memperjuangkannya, lalu dengan dasar apa anda memaksakan kehendak pemimpin mesti Islam ?

Bahwa kalau anda medalilkan mayoritas masyarakat Jakarta adalah muslim, toh mrk sendiri yang pilih Hak, kan ? Kalau asa yang hendal anda persalahkan adalah masyaralat jakarta itu sendiri, mengapa mrk memilihnya. Dan sebenarnya itupun tak ada hak anda mempersalahkan, karena ini Negara demokratis, setiap orang punya hak memilih pemimpin yang diinginkannya.

FPI yang terhormat,

Aku sarankan, sudahlah hentikanlah, lagi pula tak ada gunanya, karena ;A HOK HANYA BISA DILENGSERKAN KALAU DIA MELANGGAR KONSTITUSI atau dia melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman5 tahun atau lebih, TIDAK, SEKALI KALI -TIDAK, DENGAN ALASAN AGAMANYA KRISTEN , OK ?


Wassallam !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun