Sejak semula lirik telah dibedakan dari beberapa bentuk seperti epic dan drama serta dari bentuk puisi lainnya seperti elegi.Â
Hal ini menunjukkan bahwa pada jaman Yunani kuno, lirik merupakan karya sastra yang berdiri sendiri dan memiliki keunikan tersendiri. (VoÅ¡ahlÃk2016:9)
Sedgwick dalam VoÅ¡ahlÃk(2016:9) mengatakan bahwa kesederhanaan dan keterusterangan, kegairahan yang tinggi, namun di atas semuanya, harmoni yang sempurna dalam  keberagaman matra irama, kebebasan dalam bentuk serta spontanitas yang nyata, disempurnakan dan disatukan oleh kekuatan ritme musik.Â
Dengan standar yang begitu tinggi, semua lirik puisi tidak dapat dibayangkan apabila tanpa iringan musik. Pendapat Sedgwick di atas, selain dari mengagungkan keindahan dari lirik itu sendiri, Sedgwick mengungkapkan karakteristik dari lirik bahwa musik merupakan faktor penting dalam lirik.
Mengenai karakteristik lirik adalah penampilan penyair dan hubungan antara pembicara dan pendengar. Â Pendengar memerlukan penampilan yang dramatis dan tujuan dari para penyair adalah untuk mempesona para pendengarnya. Vosahlik (2016:10)Â
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa lirik adalah merupakan kata-kata yang dinyanyikan dan memiliki karakteristik sebagai berikut: (1) diiringi oleh musik, (2) penyair memiliki keahlian untuk memukau penonton, (3) Presentasi dari penampilan itu sendiri menciptakan kesan di hati penontonnya.
Reference
 Dictionary (online)
 Encyclopedia Britannica (online) dari
VoÅ¡ahlÃk,  V.  (2016).  The relationship between poetry and music lyrics. (Tesis). ÄŒeské BudÄ›jovice: Faculty of Education. University of  South Bohemia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H