Mohon tunggu...
marlo barcelona
marlo barcelona Mohon Tunggu... Guru - Mengajar, Mendidik, Melatih

Hal termuda dalam hidup adalah kenali diri sendiri, dan hal tersulit dalam hidup adalah menjadi apa yang diinginkan orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menelusuri Lebih Dalam Psikologi Hyper-femininity

30 April 2024   11:00 Diperbarui: 30 April 2024   15:13 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Guru Konseling

Melampaui Stereotip:

Penting untuk diingat bahwa setiap perempuan memiliki identitas dan kepribadiannya sendiri.

Menilai perempuan berdasarkan stereotip Hyper-femininity tidak hanya tidak adil, tetapi juga dapat menghambat potensi dan pencapaian mereka.

Kita perlu mendorong perempuan untuk:

Mengembangkan Kepercayaan Diri: Perempuan harus didorong untuk membangun rasa percaya diri dan nilai diri berdasarkan kekuatan, bakat, dan pencapaian mereka, bukan hanya penampilan fisik.

Menemukan Suara Mereka: Perempuan harus berani menyuarakan pendapat dan kebutuhan mereka, serta mengambil ruang dalam masyarakat tanpa rasa takut akan penilaian atau diskriminasi.

Membangun Ketahanan: Perempuan harus didorong untuk mengembangkan ketahanan dan kemandirian, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dan mencapai tujuan mereka tanpa bergantung pada orang lain.

Mendukung Perempuan yang Terjebak:

Bagi perempuan yang terjebak dalam pola pikir Hyper-femininity, penting untuk menawarkan dukungan dan bimbingan. Menurut Pendapat Giomelando Eurichi Elaman, ada beberapa hal yang harus perlu dillakukan dalam mendukung Perempuan yang terjebak.

Hal yang  dapat dilakukan melalui:

Konseling dan Terapi: Terapis yang terlatih dapat membantu perempuan memahami akar masalah mereka dan mengembangkan strategi untuk melepaskan diri dari stereotip dan membangun identitas yang lebih positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun