Sejak dua tahun lalu wacana mengenai pengubahan kedudukan dari pramuka dari ekstrakurikuler pilihan yang 'sunah' menjadi ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Wacana tersebut menjadi nyata bersamaan dengan penetapak kurikulum baru, Kurikulum 2013. Kegiatan Kepramukaan dinilai menjadi salah satu kegiatan yang dapat membangun karakter pelajar di Indonesia. Kegiatan Kepramukaan sarat akan nilai nilai yang telah memiliki bukti otentik. Melalui pendidikan pramuka dibangun sikap kemimpinan, mandiri, tanggung jawab, percaya diri, kerjasama dan sebagainya. Pendidikan pramuka yang diselenggarakan sejak dini juga bagus untuk pondasi karakter pelajar Indonesia.
Sejalan dengan keputusan Menteri dengan berlakunya kurikulum 2013 secara bertahap, hingga penetapan ekstrakurikulum wajib pramuka, ada beberapa masalah yang dihadapi di lapangan. Salah satunya adalah kurangnya tenaga pembimbing kepramukaan. Seperti sebelumnya kegiatan pramuka di sekolah sudah ada sejak lama, namun pelatihan pendidikan guru tentang kepramukaan dirasakan masih kurang. Apalagi guru yang mengajar di sekolah, khususnya di sekolah dasar kebanyakan merupakan guru yang mengajar telah lama. Bersamaan dengan di pengalihan pramuka dari kegiatan ekstrakurikuler pilihan menjadi ekstrakurikuler wajib perlu adanya usaha untuk meningkatkan kecakapan guru tentang pendidikan pramuka. Sehingga Pramuka bisa membuat siswa terbangun karakternya. Guru selain mendapat kecakapan pramuka tetapi juga dapat mengemas kegiatan kepramukaan menjadi kreatif, edukatif serta menarik perhatian siswa sehingga tidak monoton dan membosankan.
Untuk meningkatkan kecakapan guru dalam pramuka dapat melalui peningkatan kualitas calon guru. Hal yang dapat dilakukan misalnya dengan menambahkan pendidikan kepramukaan ke dalam kurikulum prodi pendidikan keguruan. Dengan hal tersebut calon guru dapat belajar pendidikan kepramukaan dengan baik dan mendapat pengawasan dan penjaminan dari perguruan tinggi. Namun dapat di syukuri beberapa perguruan tinggi menyarankan mahasiswanya untuk melakukan kegiatan kursus kepramukaan bahkan ada perguruan tinggi yang bermitra dalam menjalankan kursus kepramukaan.Pada proses seleksi pemilihan guru juga perlu ada penambahan kualifikasi misalnya dengan ijasah tanda lulus kursus pramuka atau lainnya. Sehingga dapat diperoleh kualitas yang sesuai kebutuhan.
Terlepas dari penuntutan terhadap stakeholder hal yang paling utama adalah kesadaran dari Guru untuk mengaktualisasikan diri. Guru dengan sadar dan penuh kerelaan menigkatkan kecakapan pramuka
~semua orang boleh mengeluarkan pendapatnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H