Mohon tunggu...
Marlisa Agnes Samloy
Marlisa Agnes Samloy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar menulis

Belajar adalah harta karun yang akan selau mengikuti pemiliknya kemanapun juga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemazmur: Menceritakan Perbuatan Tuhan

11 Maret 2022   06:57 Diperbarui: 11 Maret 2022   08:10 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu pertanyaan yang cukup mengusik, apa yang diperbuat Tuhan ketika pandemj covid 19? Tentu akan ada banyak jawaban semuanya akan bergantung pada sudut pandang dan pengalaman iman, keduanya baik sudut pandang maupun pengalaman iman memiliki subjektivitas. Oleh karena itu bagi siapa pun  yang hendak menceritakan perbuatan Tuhan ditengah pandemi, kesadaran akan subjektivitas ini pantas dijadikan acuan. 

Pemazmur rupanya  termasuk orang sadar akan subjektivitas setiap kali bermazmur. Kata ganti "aku" yang digunakan mengindikasikan hal tersebut, "kasihanilah aku ya Tuhan" lihatlah sengsaraku supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji.

Pengalaman bersama Tuhan adalah kisah yang sangat personal. Dari kisah ini pemazmur justru bisa bercerita tentang perbuatan Tuhan. Hal ini disebabkan  Tuhan berkenan memperkenalkan diro-Nya kepada pemazmur. Menariknya lagi, bagi pemazmur perbuatan Tuhan selalu terpuji, artinya jelas bahwa perbuatan Tuhan memang tidak ada yang tercela.

Untuk menjawab apa yang diperbuat Tuhan ketika pandemi covid-19, pengalaman iman pemazmur menarik untuk menjadi rujukan. Pemazmur selalu memuji perbuatan Tuhan dalam situasi dan kondisi apapun termasuk ketika ia berada dalam kesengsaraanya.  

Menarik bahwa di situasi seperti itu pemazmur tidak mencela Tuhan tetapi memilih untuk memohon belas kasihan-Nya. Ini adalah sikap iman yang relevan ditengah situasi pandemi, karena selalu ada belas kasihan Tuhan dibalik semua peristiwa yang terjadi. Ada hikmah dibalik setiap peristiwa yang terjadi. Ditengah pandemi pun, sejatinya Tuhan terus mengerjakan belas kasih-Nya kepada semua ciptaan.

Begitulah sudut pandang orang beriman dalam dalam turut serta menceritakan perbuatan Tuhan. Tak ada peristiwa yang terjadi tanpa peran dan cinta kasih ilahi: energi yang bermanifestasi dalam wujud diteggakannya keadilan, hadirnya harapan baru dan dan adanya keselamatan. Hal itulah yang pantas untuk kita ceritakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun