Mohon tunggu...
Marlisa Agnes Samloy
Marlisa Agnes Samloy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar menulis

Belajar adalah harta karun yang akan selau mengikuti pemiliknya kemanapun juga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pembuangan Sampah Ilegal

4 Maret 2022   08:41 Diperbarui: 4 Maret 2022   08:51 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Seringkali kita jumpai banyak tempat-tempat terdapat pembuangan sampah yang tidak seharusnya. Bahkan tumpukan sampah ini banyak kita lihat pada daerah - daerah pinggiran sungai dan dipermukaan sungai. Tidak adanya petugas dan tidak adanya tempat yang memadai. sering menjadi dalih orang - orang. lantas bagaimana solusinya?

Melirik belahan dunia lain. kalau kita melihat belanda sekarang, mereka berkomitmen mendukung ekonommi sirkular sampai tahun 2050. Hal ini berhubungan dengan upaya pengurangan pembuangan bahan mentah, pengurangan sampah, dan juga daur ulang seoptimal mungkin. Sampah-sampah yang mengapung dilautan terbawa oleh aliran sungai yang melintang didaerah perkotaan . Inovasi yang mereka gunakan untuk membersihkan sampah disungai adalah "The Great Bubble Barrier".

Teknologi ini berupa pipa panjang yang melintang di dasar sungai. cara kerjanya dengan memanfaatkan gelembung-gelembung yang keluar dari pipa. Berbagai sampah - sampah ringan terutama plastik yang ada didalam sungai akan terangkat ke permukaan dan akan digiring untuk dikumpulkan pada satu titik kontainer di tepi sungai.

Kalau melirik ke Negara Australia, salah satu lokasi yang terdampak adalah sungai Yarra, Melbourne. 50% sampah yang ada disana adalah sampah non organik berupa polistiren dan plastik salah satu solusi yang mereka pilih adalah Clean Up Australia Day yang merupakan acara lingkungan terbesar berbasis komunitas. Tercatat 18,3 juta orang sudah mendaftar dan mengikuti aksi tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia?

Mirisnya, pada Tahun 2013 sungai citarum masuk ke dalam daftar sungai terkotor didunia. Hamparan sampah plastik memenuhi seisi sungai. sebuah startup asal Gemany, Plastic Fischer merupakan solusi untuk menolong sungai citarum dengan inovasinya Trash Boom. Alat ini terdiri dari jaring besi untuk menahan sampah dan disertai pipa PVC untuk menjaga jaring tetap mengapung. Aksi ini tidak dilakukan sendirian, melainkan bersama beberapa relawan lingkungan dan TNI. Masyarakat juga dapat berpasrtisipasi membantu dengan berdonasi untuk biaya pembuatan trash booms dan tentu saja tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, terdapat juga organisasi seperti Sungai Watch dan Make A Change World yang sangat aktif juga membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Wilayah Bali.

Kerjasama, Komitmen dan inovasi dibutuhksn untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini. Ide yang sederhana akan menjadi istimewa jika semua pihak ikut terlibat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun