Beberapa tahun yang lalu, saat saya kelas 3 SD, saya ingin sekali bisa berenang. Saya mendaftarkan diri kepada guru PJOK saya yang bernama Pak Johan (nama samaran) karena beliau merupakan salah satu pelatih renang juga. Beliau pun menerima pendaftaran saya.
Latihannya bisa dimulai pada hari selasa sampai hari jumat jam 3-5 sore. Terkadang bisa sampai hari Sabtu dan waktunya dapat diperpanjang hingga jam 6 sore.Â
Selain saya mendaftarkan diri karena ingin sekali bisa berenang, beliau juga merupakan guru PJOK saya dan ada beberapa teman saya yang juga mau ikut les renang.
Di dalam latihan saya diwajibkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak keram saat latihan. Hal pertama yang dilakukan dari latihan adalah dimulai dari perayunan tangan dan kaki. Ketika pengayunannya sudah baik/bagus, saya mulai berlatih di kolam yang lumayan dalam dengan papan renang.
Saat memakai papan renang, hal yang pertama dipelajari adalah latihan ayunan kaki dengan dibimbing beliau agar tidak tenggelam. Setelah bisa pada ayunan kaki, dilanjutkan pada ayunan tangan. Sesudah bisa pada ayunan keduanya, latihan kali ini tidak lagi memakai papan renang.
Sedikit demi sedikit percobaan akhirnya saya sudah bisa berenang. Tiga bulan pun berlalu sehingga saya dapat berenang dengan lancar. Namun ada sedihnya, setelah beliau melatih saya berenang selama tiga bulan, beberapa minggu setelahnya beliau pensiun mengajar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H