Setiap pribadi pasti mempunyai sisi insecure nya masing-masing yang tidak bisa kita pungkiri. Rasa kurang percaya diri akan selalu muncul di dalam diri kita dan itu suatu hal yang normal. Biasanya rasa seperti itu sering muncul disaat waktu yang tidak pernah kita duga juga, misalnya disaat tengah malam ketika menjelang tidur sambil menatap langit-langit kamar, kemudian pikiran-pikiran untuk membandingkan diri sendiri bermunculan. Merasa tidak pantas, cemas, kurangnya rasa percaya diri, hingga sampai menyebabkan overthinking karena rasa tidak aman itu. Seringkali kita berpikir seperti,
"kok aku gak kayak dia ya"
"am i good enough?"
"dia udah sukses, aku kok masih stuck di sini-sini aja"
"muka aku kok gak mulus dan gak seberuntung dia" dan lain sebagainya.
Menurut Abraham Maslow, Insecure atau insecurity adalah suatu keadaan di mana seseorang yang merasa tidak aman serta menganggap dunia sebuah hutan yang mengancam dan kebanyakan manusia berbahaya dan juga egois. (sumber: http://fp.untar.ac.id/fakultas/beritadetail/2679)
Di masa seperti ini, kegiatan rutinitas yang kita lakukan sebelumnya sedikit terhambat dan mungkin berkurang karena adanya pandemi. Kemudian ketika kita sedang tidak terlalu produktif, tanpa kita sadari kita sendirilah yang membuat ruang dipikiran kita sendiri dan mengundang pikiran tidak sehat untuk muncul. Apalagi sekarang sudah bisa dibilang kita semua tidak lepas dari yang namanya media sosial. Di media sosial kita melihat banyak sekali postingan orang-orang dari yang kita kenal maupun tidak kenal bermunculan di explore. Terkadang, media sosial juga mempengaruhi pemikiran kita. Ketika kita melihat pencapaian orang lain kita seringkali merasa insecure, ketika melihat postingan yang cantik atau ganteng seringkali juga kita membandingkan diri kita lalu muncullah perasaan insecure itu, dan kita menjadi tidak percaya diri. Maka hal demikian yang bisa berdampak pada mental kita dan mengganggu aktivitas sehari-hari kita karena dikuasai oleh perasaan insecure itu sendiri yang terus bermunculan dengan diri kita yang selalu merasa kurang.
Lalu, kenapa sih kok bisa muncul perasaan insecure?
Biasanya diantaranya perasaan tidak aman itu muncul dari faktor eksternal, yang di mana ketika kita sedang berada di lingkungan yang kita merasa tidak aman dan biasanya juga bisa dipicu dari orang lain. Contohnya diantaranya perlakuan dari orang lain yang sering membanding-bandingkan misalnya "kamu kok ga secantik/seganteng adikmu" "kok kamu gendutan" "kamu kurus banget, makan yang banyak dong!" dan lain sebagainya, kemudian bisa dipicu dari adanya suatu kegagalan yang dihadapi, suatu penolakan dari orang lain yang sering dialami, tekanan-tekanan lainnya yang membuat rasa tidak aman itu seringkali muncul. Hal lainnya juga bisa dari faktor internal misalnya kurangnya rasa percaya diri, rasa cemas terhadap penilaian dari orang lain terhadap diri kita, pikiran kita, dan hal-hal lainnya.
Apakah rasa insecure bisa hilang?
Rasa insecure pasti selalu dirasakan setiap orang dan bisa muncul diwaktu yang tidak menentu dan secara tiba-tiba, namun untuk bisa mengurangi rasa insecure itu sendiri yang pertama yang harus kita lakukan yaitu mencoba untuk menerima diri sendiri dan mengenal diri sendiri, kemudian kita juga bisa untuk berpikir positif. Jika media sosial sangat mengganggu dan jadi pemicu munculnya rasa insecure maka kita bisa mencoba detoks dari media sosial terlebih dahulu, dan berusaha mencoba untuk tidak membandingkan diri dengan orang lain, tentunya jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang ada pada diri kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H