Sumba Barat Daya -- Hasil wawancara yang di lakukan oleh Mahasiswa/Mahasiswi Semester V Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG.PAUD),Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan(FKIP),Universitas Katolik Weetebula(UNIKA),mengenai kesehatan dan gizi anak usia dini (AUD) di wilayah Sumba Barat Daya mengungkap pentingnya pola hidup sehat dan gizi seimbang dalam menunjang pertumbuhan optimal anak. Studi kasus dilakukan terhadap Marsianus Kenzie Geli, seorang anak berusia 1 tahun 10 bulan.
Wawancara ini memfokuskan pada 4 aspek utama, yaitu:
1. Status Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini
2. Menu Makanan Sehat dan Penyajiannya
3. Pembiasaan Hidup Sehat
4. Pertolongan Pertama Untuk Anak Jika Sakit
Menurut ibunya, Elfiana Peda, S.Pd., Kenzie memiliki status gizi yang baik dengan berat badan 11,7 kg dan tinggi 87 cm. Menu makanan sehari-hari Kenzie terdiri dari bahan bergizi seperti bubur kelor, wortel, ikan segar, dan kentang. Ia juga terbiasa makan sayur dan buah, terutama sayur kelor dan pisang, meski jadwal makannya tidak menentu.
"Kenzie tidak pernah pilih-pilih makanan, dan nafsu makannya selalu stabil," jelas Elfiana.
Dari sisi kebiasaan, Kenzie menjalani rutinitas sehat seperti mandi dua kali sehari, menyikat gigi, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Pola istirahatnya juga terjaga, dengan tidur siang pukul 11.00--14.00 dan tidur malam pukul 19.00--06.00.
Namun, Elfiana menyoroti tantangan kebersihan yang sempat muncul, seperti koreng pada kulit Kenzie. Hal ini tidak berdampak signifikan pada kesehatan umum anak, tetapi menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap kebersihan.
Pentingnya Pertolongan Pertama dan Konsultasi Kesehatan