Tanpa Harap.
Hatiku memang tak tembuspandang
Namun bukan berarti tak bisa terasa
Kala seribu pilu menghujam tak berdarah
Namun bukan berarti tak robek terluka
Bahkan rintih suara kalbu tak terdengar telinga manusia
Sungguh...
Jika kau teliti, mata inilah refleksinya
Adalah rasa yang lebih nikmat dari secangkir kopi pait
Menelan sesak diantara paras bersemangat
Bukan masalah kau berlagak baik lantas setiap sembilu menghimpit
Hanya karena perkara kata harapan dusta
Biar kuanggap ringan
Karena memang harapan dusta terlanjur membuai
Biar kukorek habis
Karena memang manusia takkan puas tanpa penyesalan
Surakarta, 1 Januari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H