Mohon tunggu...
Marlina Umar
Marlina Umar Mohon Tunggu... Administrasi - SALES ASSOCIATE

MENONTON

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gus MIftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

22 Desember 2024   00:52 Diperbarui: 22 Desember 2024   00:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kontroversi Pernyataan "Bodoh" dan Dampaknya pada Citra Publik

 

Toko agama sekaligus pendakwah kondang, Gus Miftah, resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan khusus Presiden Prabowo Subianto. Keputusan ini diambil menyusul viralnya pernyataan Gus Miftah yang menyebut pedagang kaki lima sebagai "bodoh" dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial. 

Pernyataan konversial tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa pertanyaan Gus Miftah tidak pantas diucapkan oleh seorang tokoh publik, apalagi seorang utusan khusus presiden. Kritik yang dilayangkan terutama menyoroti kurangnya empati dan penghormatan Gus Miftah terhadap profesi pedangan kaki lima yang merupakan salah satu tulang punggung pekonomian masyarakat.

Dalam pernyataan resminya melalui akun Instagram, Gus Miftah menyatakan bahwa pengunduran dirinya dilakukan demi menjaga marwah dan nama baik dirinya serta institusi kepresidenan. Ia juga menekan bahwa dirinya tidak ingin menjadi beban bagi Presiden Prabowo Subianto.

"Saya menyadari bahwa pernyataan saya yang viral di media sosial telah menimbulkan kontrovesi dan menyakiti hati banyak pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden", tulis Gus Miftah dalam keterangan unggahannya.

Pengunduran diri Gus Miftah ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan berbagai spekulasi. Beberapa pihak menilai bahwa penguduran diri ini merupakan langkah tepat untuk meredam kontrovesi dan menjaga citra Presiden Prabowo Subianto. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa pengunduran diri ini hanyalah sebuah "drama" politik untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu lain yang lebih krusial. 

Terlepas dari berbagai spekulasi, pengunduran diri Gus Miftah ini menjadi pelajaran berharga bagi para tokoh publik. Pernyataan yang dilontarkan, baik secara lisan maupun tulisan, dapat berdampak besar pada citra dan kredibilitas mereka. Oleh karena itu, penting bagi para tokoh publik untuk selalu berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan dan menjaga etika komunikasi yang baik.

Pengunduran diri Gus Miftah juga menjadi momentum bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan para pedagang kaki lima. Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang lebih pro-pedagang kaki lima, seperti menyediakan tempat berjualan yang layak, memberikan pelatihan kewirausahaan, dan membantu akses permodalan.

Langkah Gus Miftah ini diharapkan dapat menjadi titik balik bagi para tokoh publik untuk lebih bijak dalam berpendapat dan menjaga etika komunikasi. Pengunduran dirinya juga menjadi momentum untuk mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan nasib dan kesejahteraan para pedagang kaki lima. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun