Bukan rahasia umum lagi, kalau program Asistensi Mengajar merupakan pilihan kedua mahasiswa yang ingin magang sebagai guru. Â Nyatanya, kebanyakan mahasiswa mengincar program kampus mengajar dan berlomba-lomba untuk mendapatkan kuota periode tersebut. Banyak yang belum tahu, kalau program Asistensi Mengajar hampir sama dengan Program Kampus Mengajar, yang membedakan hanyalah penyelenggaran program tersebut.
Program Asistensi mengajar kemungkinan tidak di selenggarakan oleh semua kampus, namun salah satu kampus pendidikan terbaik di Indonesia yaitu Universitas Negeri Malang memiliki program ini. Mahasiswa dan sekolah mitra yang tergabung dalam program ini juga dapat diberikan acungan jempol, karena program ini sudah berjalan dengan baik dan terus dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan untuk turut serta membelajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru/fasilitator/tutor/pelatih/pendamping program di satuan pendidikan yang tersebar di Masyarakat, tanpa disadari mahasiswa tergugah untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang menjajikan untuk dunia pendidikan di masa depan.
Salah satu bukti bahwa dengan ikut program Asistensi Mengajar sangat menjanjikan adalah terciptanya sebuah inovasi pembelajaran baru, yakni ruang sastra. Ruang Sastra merupakan salah satu wujud program kerja yang diciptakan oleh Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah UM angakatan 2021 yang sedang mengikuti program Asistensi Mengajar di salah satu sekolah mitra.
Ruang sastra diciptakan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik di sekolah mitra yang masih awam dengan dunia sastra seperti novel, dongeng, drama dan puisi. Selain itu, di dalam ruang sastra juga terdapat beberapa program yang menjanjikan seperti pembinaan ruang sastra, diskusi ruang sastra dan juga hasil luaran ruang sastra yang akan diwujudkan dalam bentuk produk buku.
Banyak peserta didik di sekolah mitra yang berminat dan juga menyambut dengan baik program yang dicetuskan oleh mahasiswa Asistensi mengajar. Selain benefit yang menjanjikan, katanya mereka juga mendapat pengalaman baru yang belum pernah ditemui. Sekitar 100 peserta didik sekolah mitra yang tergabung menjadi anggota ruang sastra.
Untuk pengenalan ruang sastra, kegiatan akan difokuskan pada materi puisi. Untuk langkah pertama, peserta didik akan diberi tahu apa itu puisi ? dan juga tujaun membuat puisi. Selanjutnya akan dikenalkan kepada bentuk rima yang sangat identik di dalam puisi. Setelah memahami konsep puisi secara dasar, di dalam ruang sastra ini peserta didik berkesempatan menciptakan puisi karya sendiri serta berdiskusi terkait hal cipta puisi. Hasil akhir dari cipta puisi ini akan dibukukan menjadi sebuah antologi puisi yang mana akan menjadi memori yang tak terlupakan  bagi peserta didik.
Adanya Ruang sastra sebagai sebuah inovasi pembelajaran dalam hal sastra terbukti sangat berdampak untuk sekolah-sekolah mitra yang masih awam dengan dunia sastra. Dunia sastra sendiri sebenarnya tidak lepas dari Pelajaran Bahasa Indonesia, namun masih banyak ditemukan beberapa orang yang kurang paham dengan hal sastra. Ruang sastra juga mewadahi bakat-bakat peserta didik di sekolah mitra yang tertarik dalam sastra diluar jam pembinaan. Dengan melakukan pembinaan ruang sastra, dapat tercipta beberapa karya anak bangsa hasil tangan sendiri.
Ruang sastra sebagai wujud inovasi pembelajaran dalam bidang sastra khususnya puisi bertujuan untuk mengajak peserta didik di sekolah mitra menunjukkan perasaan-perasaan yang tak dapat disampaikan dengan ungkapan. Hal inilah yang menjadi poin plus dari ruang sastra. Mengajak peserta didik mengungkapkan hal yang dirasakan lewat sastra merupakan daya tarik tersendiri dari program ruang sastra ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H