Resep Pelecing Kangkung Khas Lombok Jangan Diubah

Saya bukan seorang vegetarian, begitu juga dengan suami dan anak-anak. Tetapi kami menyukai makanan yang berbahan sayur-sayuran dan buah-buahan. Suami saya seorang ahli gizi, dia mewajibkan sayur dan buah itu untuk di konsumsi setiap hari. Sedangkan saya berkecimpung dalam usaha kuliner, tentunya karena saya suka memasak walau bukan ahli masak. 

Kami sekeluarga mengkonsumsi makanan nabati dan hewani, Kalau istilahnya itu empat sehat lima sempurna. Alhamdulillah tidak ada pantangan bagi kami, selama itu halal dan menyehatkan. Hanya memang soal selera saja yang berbeda. Saya sendiri tidak meyukai jengkol dan pete, mengolahnyapun tidak. 

Di tempat tinggal saya pulau Lombok, ada sebuah desa di lereng gunung Rinjani namanya Sembalun. Desa tersebut di kenal dengan keindahan alamnya karena di kelilingi oleh bukit, hutan, ladang, sungai dan gunung. Hasil terbesar dari desa tersebut adalah pertanian, mulai dari berbagai macam sayuran, kacang-kacangan dan buah-buahan. 

Di antara sayuran itu, ada beberapa jenis sayuran yang hanya bisa tumbuh dan berhasil di desa Sembalun, sedangkan di desa lain tidak bisa tumbuh dengan baik. Di antaranya wortel, brokoli, kembang kol, kentang, strowberi, apel, timun jepang dan lain-lain. 

Sehingga dari Pemerintah setempat (NTB/Lotim) memberi perhatian yang baik terhadap perkembangan desa Sembalun terutama dalam asfek pertanian dan pariwisata.

Sedangkan jagung, ubi jalar, singkong, padi dan sebagainya bisa di temukan di daerah/desa lainnya. Begitu juga dengan tembakau. Karena pH tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, selain pH tanah tentunya suhu, kelembapan, air dan oksigen juga gaya gravitasi dan unsur hara sangat mempengaruhi untuk kesuburan tanamaan itu sendiri. Jadi tidak heran jika di Lombok menghasilkan banyak jenis sayuran sebagai bahan makanan vegetarian.

Di suatu daerah yang airnya melimpah juga banyak terdapat tumbuhan kangkung. Katanya sih kangkung Lombok itu terkenal, entahlah. Karena kangkung di Lombok tidak di tanam langsung di tanah melainkan di air, di mana bagian bawahnya harus ada lumpur/tanah sebagai penguat akar tanaman kangkung tersebut. Jenis airpun berpengaruh untuk pertumbuhannya. Itu sebabnya di Lombok terdapat beberapa jenis kangkung yang di sebabkan kondisi air, tanah yang berbeda. Tapi namanya tetap sama...Sekali kangkung tetap kangkung.

Nah...kangkung itu sendiri bisa di olah menjadi berbagai macam jenis olahan, misalkan pelecing kangkung, pecel, gado-gado, tumis kangkung, sayur asem kangkung, atau bisa juga di campur dengan santan dan daging. Resepnya tentu beda-beda, tapi rasa kangkung itu sendiri tetap khas.

Saya sering melihat konten di channel Youtube memperagakan proses pembuatan pelecing kangkung khas Lombok, tapi pelakunya bukan asli orang Lombok. Sehingga seringkali merasa dongkol, sedikit kecewa karena bumbu yang di rubah atau di kreasikan oleh mereka, yang tentu bukan resep aslinya. Padahal pengolahan kangkung untuk di jadika pelecing itu sangatlah sederhana, super duper gampang, tapi karena masuk dalam konten yaaa jadi di perpanjang-panjang durasinya dengan proses yang di lebih-lebihkan. 

Berikut saya cantumkan resep dan cara pembuatan pelecing kangkung sebagai salah satu Menu Vegetarian andalan keluarga kami.