MasyaAllah... Kompasiana dengan tantangan yang membingungkan. Duch, kalau di tanya siapa sosok Kartini di Kompasiana, jujur saya 100% tidak bisa menjawab. Secara saya termasuk yang tidak begitu aktif menulis dan tidak terlalu banyak mengenal karakter teman-teman di Kompasiana. Bukan menjadi peserta baru banget di Kompasiana, bahkan saya memiliki beberapa akun yang kemudian tidak bisa lagi saya aktifkan karena lupa pasword saking lamanya tidak on, akhirnya bikin lagi dan lupa lagi. Alhamdulillah, akun yang ini setelah lumayan lama tidak juga aktif saya coba untuk aktifkan, masih bisa walau butuh perjuangan.
Saya adalah wanita dengan tiga putra, punya suami seorang ASN tapi beliau juga berbisnis. Saya tidak bekerja kantoran dan tidak punya seragam. Tapi saya membuka usaha kuliner kecil-kecilan, lumayanlah hasilnya bisa buat tambahan. Sebagai penggiat usaha kuliner, tentunya bisa di bayangkan bagaimana rempongnya, mulai mempersiapkan bahan, meracik bumbu, mengolahnya agar bisa di nikmati oleh konsumen, tempat harus bersih, rapi dan melayani sepenuh hati...Â
Hahaaiii... jangan tanya dech pegelnya.Â
Eit tapi itu adalah pilihan saya, maka saya harus konsekuen dan tidak boleh mengeluh. Capek ya istirahat...gitu aja kok repot.Â
Sebab kesibukan saya itulah, saya terkadang tidak aktif di Kompasiana. Terkadang merasa sudah letih dan memilih baringan aja, karena sebenarnya aslinya saya adalah wanita yang hoby tidur, tapi tidur doank tidak menghasilkan uang.Â
So... jika Kompasiana menantang memilih siapakah Kartini di Kompasiana, sungguh saya bingung super duper bingung menjawabnya. Jujur, saya belum banyak kenal dan belum banyak akrab di sini, tapi sebisa mungkin saya menyapa lewat komentar agar merasa semakin banyak teman dan saudara.Â
Saya banyak membaca artikel di Kompasiana, banyak Kartini-Kartini yang tulisannya bagus, menarik, insfiratif di wadah ini. Banyak yang saya anggap tulisannya memukau, kerren dan pantas di acungi jempol sekampung. Masing-masing mereka mempunyai karakter yang berbeda-beda, tapi semuanya asyik. Kalau sudah bicara semuanya, semuanya dan semuanya, artinya lagi-lagi seorang Marlina tak mampu memberi pilihan siapakan wanita hebat dalam Kompasiana. Sehingga saya menyimpulkan kita semua adalah penulis Kartini di Kompasiana yang sama-sama pantas di hargai. Setiap tulisan itu berharga bukan...?Â
Karena setiap tulisan terlahir dari pikiran-pikiran yang bersih dan mempunyai keinginan yang sama walau dengan tema dan cerita yang berbeda.
Melalui Kompasiana kita bisa berkenalan dan ngobrol walau jaraknya sangat jauh.
Kira-kira seperti inilah yaa :Â
Kau di sana..