Mohon tunggu...
Lina Hafs
Lina Hafs Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Hanya seorang wanita sederhana yang senang menulis walau tak ada yang membaca...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Introvert

5 April 2023   10:07 Diperbarui: 5 April 2023   10:07 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo : Dokumen Pribadi 

Sedikit curhat tentang anak-anak saya. Berharap ada masukan dari para pembaca untuk menghadapi sifat anak saya yang cenderung introvert. Tapi saya masih berharap juga dia bukan seorang introvert. Membaca dari beberapa artikel pengertian introvert membuat saya sedikit merasa galau dan khawatir dengan perkembangannya. Apakah dia termasuk introvert atau tidak.... Oh Tuhan, semoga Tidak. 

Usianya sebentar lagi 16 tahun, tepatnya di bulan Juli 2023. Laki-laki normal secara fisik, tapi saya sedikit merasa kesulitan menghadapinya. Tidak pernah melawan, tidak pernah menyakiti saya dengan berkata kasar atau membentak. Hanya saja kalau tak sesuai isi hatinya dia akan terus malakukan apa yang ingin dia lakukan. Kalau di nasehati ya hanya mengangguk saja atau berkata "iya"... tapi tidak berubah kecuali itu dari kemauannya sendiri. Dulu dia mempunyai banyak teman, tetapi belakangan dia lebih sering murung di kamar. Main game tidak begitu suka, kerjaannya hanya nonton youtube, melamun dan bicara sendiri saja. Dia merokok di usia yang sangat muda, dan itu sangat sulit saya hentikan. Berbagai cara sudah saya lakukan untuk membuat dia berhenti merokok, tapi yang dia rasa bahwa rokoklah yang bisa membuat dia tenang. 

Hal positifnya, dia selalu bercerita kepada saya tentang perasaannya. Tapi hanya dengan saya saja sebagai ibunya, itupun nunggu sepi dulu baru mau cerita supaya tidak ada yang mendengar. Keluhannya adalah karena temannya yang sebagian besar usil, nakal, suka membuli, dan sekolah yang membosankan. Setiap hari dia mengeluh, "kapan ya punya temen yang cocok". Karena selama ini, setiap kali punya teman yang dia sudah anggap baik, selalu berakhir dengan mengecewakan.

Dia tipe anak yang cepat menghindar di saat dia menyadari temannya tidak baik untuk dia, apalagi jika dia sudah di manfaatkan. Saya menyukai sifatnya ini, tapi yang saya sayangkan dia sulit sekali untuk bisa percaya pada orang lain bahwa orang itu baik. Sulit meyakinkan dia tentang kehadiran orang baru atau teman baru dalam hidupnya, selalu ada pikiran bahwa orang baru itu belum tentu baik, dia awas, hati-hati dan jarang mau beramah tamah. Senyumnya seperti ada dalam kerongkongannya saja, sulit sekali menemukan senyum manisnya. Wajahnya cenderung selalu murung dan dingin, dan dia tipe anak yang tidak suka di salahkan, tidak suka di bentak, tidak suka di paksa, bahkan di paksa makan saja dia tidak suka. 

Baca juga: Benahi Diri

Lalu saya mencoba untuk mencari tau ada apa dengan sifat anak lelaki saya ini, jawaban yang belum saya pastikan benar adalah INTROVERT. Di mana Introvert itu adalah sosok pribadi yang cenderung pemalu dan tertutup, dia tidak menyukai suasana ramai dan cenderung mengurung diri. Seorang introvert hanya nyaman dengan orang-orang tertentu karena dia hanya menyukai circle pertemanan yang kecil. Tidak pandai beramah tamah dan kalau di tanya jawabannya singkat, jelas dan padat. 

Kebiasaan unik dari seorang introvert adalah sering bicara sendiri atau self talking, Bagi seorang introvert self talking adalah sebagian cara mereka untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya, dan ini terjadi pada anak saya. Metode self talking ini membuat perasaan seorang introvert jauh lebih tenang dari sebelumnya, karena dia sudah mengeluarkan uneg-uneng yang mengganggunya. 

Anak saya selalu lama memutuskan sesuatu, seperti ciri introvert bahwa seorang introvert selalu hati-hati dalam mengambil keputusan. Dia mikirnya lama, sampai kadang capek nunggu keputusannya. Hal sepele misalnya memilih sepatu, dalam hal sekecil ini dia mikir panjang, berapa lama dia akan pakai, berapa harganya, kekuatannya, modelnya...ah ribet. Dia tidak ingin sesuatu itu sia-sia, dan dia cenderung rajin menabung daripada jajan. 

Pembaca yang budiman, mohon saran dan tanggapannya tentang masalah anak yang saya hadapi...

Baca juga: Puisi: Nak

Semoga ada yang berkenan membantu melalui komentar.. Trimakasih 

                                                                                   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun