Bayah, 16 September 2021 -- Bagi sebagian suku sunda, tidak lengkap rasanya jika resepsi pernikahan tanpa sawer panganten. Bahkan Sebagian orang percaya , benda-benda saweran yang terdiri dari beras dan uang logam dapat membuat orang yang mendapatkannya enteng jodoh dan murah rezeki.
Nyawer atau saweran merupakan budaya menaburkan beberapa benda-benda kecil yang dilakukan oleh kedua orangtua mempelai. Konon dengan menaburkan benda-benda tersebut dapat memberikan petunjuk kepada kedua calon mempelai agar dapat menjalankan kehidupan rumah tangga yang Bahagia dan tidak lupa untuk senantiasa bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
Tanpa dikomando lagi, anak anak bahkan orang dewasa langsung berkumpul di depan pasangan pengantin untuk mengikuti dan memungut uang logam juga kertas yang disawerkan oleh kedua orang tua dan sanak saudara mempelai dan dipandu juru sawer.
Di bawah ini saya cantumkan puisi sawer panganten khas suku sunda :
Bismillah ngawitan ngidung Bismillah memulai nyanyian
Nyebat asma Maha Suci Menyebut nama Maha Suci
Maha Welas, Maha Asih Maha Pengasih, Maha penyayang
Cunduk waktu nurhayu Tiba saatnya kebahagiaan
Niti wanci nu mastarub Meniti waktu yang pasti
Hidep nalikeun duriat Kalian mengikat cinta kasih
Ngaitkeun asih birahi Menyatukan kasih sayang