Aneh dan kehilangan akal sehat yang memiliki nurani, apa yang menjadi tabiat para haters menanggapi tindakan dan ajakan dari AHY bersama tokoh muda untuk melakukan rekonsiliasi. Bukannya mendorong dan menguatkan ajakan melakukan rekonsiliasi yang disampaikan oleh beberapa elemen bangsa dan tokoh muda dalam Silaturrahmi Bogor Untuk Indonesia.
Berbondong-bondong dengan berbagai ungkapan nyinyir menyerang AHY melalui akun twitter. Terkadang juga menyerang dengan menuding secara serampangan. Dengan berbagai akun robot atau akun palsu memberikan tudingan yang tidak pas.
Beberapa moment berikut ini yang menjadi sasaran golongan haters bagi pilihan dan tindakan AHY.
Pertama, ketika diundang oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara. Maka berlompatanlah berbagai komentar negatif dan bernada tudingan kepada AHY. Diantaranya "Mana jiwa patriotisme AHY, Pemilu banyak kecurangan, belum selesai, kok ketemu Presiden Jokowi." Hal ini dibalas dengan fakta bahwa pada tahun 2009, saat Mengawati masih protes kecurangan, Prabowo yang waktu itu cawapres Megawari betemu Presiden SBY.
Disamping itu AHY dengan tegas mengatakan bahwa ia datang memenuhi undangan. Dan sikap tersebut adalah baik. Dan AHY menjawab pertanyaan berbagai pertanyaan dari wartawan dengan gamblang bahwa kedatangannya menyampaikan hal-hal yang perlu dan patut disikapi soal berbagai hal. Bagaimana kecurangan pemilu dapat diselesaikan dengan cara menghormati proses hukum. Dan tetap menyampaikan pentingnya menjaga persatuan dengan melakukan rekonsiliasi sesudah pemilu.
Kedua, Kehadiran AHY di Bogor. Pertanyaan nyinyir haters: Ahy sebagai apa bersama kepala daerah di Bogor, di Jakarta aja gak kepilih?. Secara fakta bahwa AHY hadir di Bogor karena diundang oleh Bima Arya Walikota Bogor. AHY hadir dengan kapasitas sebagai Direktur The Yudhoyono Institute sama dengan Yenny Wahid yang hadir sebagai Direktur Wahid Institute. Dan yang pasti AHY memiliki kapasitas yang diperhitungkan.
Dan yang terbaru adalah perilaku mengolok-olok Ibu Ani yang sedang sakit. Serangan haters ini amat biadab. Apakah tidak ada lagi tersisa kebaikan?
Dan bila dicermati akun-akun para haters melakukan serangan maka sasarannya kalau tidak  AHY, maka sasaran kepada SBY atau Ibu Ani. Seakan kompak dan mendapat arahan tertentu dengan menggunakan kata bernuansa tudingan, beraroma kebencian, memelintir fakta dan data.
Sebab dilihat dengan seksama, apabila salah satu akun keluarga SBY mengeluarkan twit, maka dengan tidak lama berselang akan muncul berbagai akun yang menghadiahi dengan berbagai komentar. Dan rata-rata lebih banyak buruk dari pada baiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H