- PENDAHULUAN
Â
A. LATAR BELAKANGÂ
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu proses pemberian stimulasi untuk mengembangkan seluruh potensi anak. Melalui pendidikan anak usia dini dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini dapat berbentuk formal maupun informal. Taman kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan formal bagi anak. Taman kanak-kanak bertugas untuk membantu meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak agar memiliki kesiapan untuk pendidikan selanjutnya. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik maupun mental. Masa usia dini dinamakan usia keemasan atau masa golden age. Pada masa usia dini kemampuan anak lebih mudah untuk menyerap berbagai informasi. Oleh karena itu diperlukan pembelajaran anak usia dini yang dapat memberikan pengaruh positif, agar kedepannya dapat memberikan dampak yang positif juga terhadap kepribadian anak. Â Â Â Â
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki dunia pendidikan lebih lanjut. Layanan PAUD untuk usia 4 sampai dengan 6 tahun dapat berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), (Bustanul Athfal) BA dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) lainnya. Layanan PAUD dalam bentuk TK terbagi menjadi dua kelompok usia yaitu kelompok A adalah anak usia 4-5 tahun dan kelompok B adalah anak usia 5-6 tahun. Sesuai dengan karakteristik kurikulum 2013, Pendidikan Anak Usia Dini harus dirancang agar mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak yang meliputi aspek nilai agama moral, fisikmotorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni dengan menerapkan pembelajaran dalam bentuk pemberian pengalaman belajar secara langsung dalam konteks bermain atau belajar melalui bermain.
Setiap murid yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik dan memiliki latar belakang budaya, ekonomi, latar belakang pendidikan orang tua yang beragam, kemampuan yang berbeda, tahap perkembangan yang berbeda, gaya belajar dan serta minat yang berbeda pula, namun mereka datang kesekolah dengan tujuan yang sama, yaitu ingin belajar, bermain, mengenal teman teman sebaya dengan suasana yang menyenangkan dan kembali pulang dengan perasaan bahagia dan ingin kembali bersekolah keesokan harinya.
Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran  membaca suku kata adalah:
Â
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
2 .Pembelajaran yang digunakan guru masih mengeja huruf  sehingga lambat dalam penguasaan membaca permulaan.
3. masih bamyak anak belum dapat membaca suku kata dan kata sederhana dengan lancar