Mohon tunggu...
Marley Kelana
Marley Kelana Mohon Tunggu... lainnya -

seroang kelana

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Asa Dibalik Senja #1

19 Maret 2015   02:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:27 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ley

Asa Di Balik Senja

Asa Di Balik Senja

Oleh: Ley

Copyright © 2013 by Ley

Desain Sampul:

(Ley)

Thank’s To. . .

Puji dan syukur di panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan keberkahannya penulis dapat menyelesaikan tulisannya, shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad SAW.

Terimakasih kepada ayah dan ibunda yang selalu memberi dukungan kepada anaknya, baik itu materil maupun moril, serta kasih sayang yang di berikannya tidak pernah putus terhadap anak-anaknya walaupun terpisah oleh jarak. Tak bosan-bosannya bunda selalu memberikan nasihat-nasihat bijaknya di sela hari-hari yang mudah-mudahan di penuhi berkah. Dan ayah yang selalu berjuang keras untuk memberikan segala sesuatunya kepadaku.

Terimakasih juga kepada adik-adikku yang selalu membuatku tertawa dan menghibur ketika aku pulang ke rumah di sela-sela libur perkuliahanku,mereka juga salah satu penyemangat dalam hidupku

Dan untuk Abangku, aku mengucapkan banyak terimakasih atas pelajaran hidupnya yang selalu memberiku masukan-masukan yang membangun.

Terikasih untuk saudara-saudaraku serta kerabat dekat di dunia nyata maupun dunia maya yang telah banyak mendukungku serta menginspirasiku.

Kepada semua pembaca buku ini aku ucapkan Terimakasih untuk sudi membca tulisanku ini, semoga bermanfaat.

Bandung

2013

Ley

Asa Di Waktu Senja

Oleh: ley

Pengantar Penulis

Saat ini banyak sekali muda-mudi yang senang menghabiskan waktunya tanpa memikirkan apa ada manfaatnya yang mereka lakukan, memang tidak semua yang di lakukan itu tidak bermanfaat, tapi muda-mudi ini terkadang kurang peka terhadap arti dari sebuah kebahagian, semua di artikan hanya melalu material nya saja, tanpa melihat sesuatu di sekelilingnya yang bisa membuat mereka bahagia. Pemuda-pemudi banyak yang melupakan mimpi mereka, banyak yang menertawakan khayalan, banyak dari mereka yang mencemoohkan harapan, kebanyakan dari muda-mudi ini hanya memikirkan sesuatu yang pasti, bisa jadi itu karena mereka di manjakan oleh materi-materi yang bisa mereka pakai untuk bersenang-senang, sehingga mereka melupan mimpi mereka, hingga akhirnya selepas mereka dari sekolah atau universitas mereka bingung untuk melangkahkan kemana tujuan hidupnya dan kemana mereka akan berjuang dalam hidup. Bukan karena mereka tidak mempunyai semuanya untuk mengejar, tapi mereka tidak mempunyai kemauan yang bisa mereka pakai untuk menjadikan mimpi mereka menjadi kenyataan. Cerita fiksi ini di tulis untuk memberitahukan kepada mereka yang masih takut atau masih malu bahkan untuk mereka yang menertawakan mimpi seseorang, bahwa mimpi adalah awal untuk setiap orang mewujudkan segala apa yang di harapkannya untuk menjadi kenyataan.

Kisah ini adalah kisah fiksi yang di angkat dari beberapa pengalaman tentang kehidupan dan tentang hidup orang-orang yang pernah dijumpai yang kembali di ceritakan dalam bentuk lain. Penulis berkeinginan bahwa kita harus sadar bahwa kebahagian bukan hanya sesuatu yang bisa dibeli, bahkan banyak kebahagiaan yang tidak bisa dibeli oleh uang, di dalam novel ini akan diceritakan juga seorang pria yang hanya dengan melihat senja di sore hari dengan hamparan lembayung luas di langit dia bisa merasakan kebahagiaannya, disetiap penutup aktivitasnya di kala hari terang. Pria ini pun banyak belajar hidup dari seorang wanita yang berusaha mewujudkan mimpinya dengan penyakit yang dideritanya namun masih bisa tersenyum untuk orang lain, kita akan di buat sadar akan segala sesuatu hal yang kecil yang di ceritakan dalam novel ini.

Semoga apa yang sudah di tulis oleh penulis bisa bermanfaat bagi semua para pembaca untuk melanjutkan mimpinya dan membuka kembali kotak mimpi yang sudah tersimpan rapih, setelah sudah lama tak dilihat kotak mimpi itu sudah berdebu dan di penuhi sarang laba-laba, lalu kita membuka kembali kotak mimpi itu dan membawanya kemanapun kita pergi.

Seketsa kisah.

Asa di waktu senja ini adalah sebuah cerita fiksi tentang sebuah pengharapan melalui imajinasi dan keyakinan akan semua asa yang kita miliki, dalam kisah asa di waktu senja ini juga memperlihatkan bagaimana sebuah kisah percintaan,serta pengharapan yang sangat tinggi akan mimpi-mimpi.

Ada seorang wanita yang hidup di sebuah kota dengan keluarga kecilnya yaitu sang kaka dan sang bunda dalam satu rumah, karena ayahnya telah meninggalkannya sejak dia berumur 3 tahun, Wanita ini adalah seorang gadis yang berbakat dalam bidang photogrphy terutama dalam merekam sebuah moment kejadian atau keadaan alam, namun sayangnya hingga akhir hayatnya dia tidak bisa mewujudkan mimpi untuk membuat pameran untuk hasil-hasil karyanya, karena wanita ini mengidap kanker otak stadium akhir. Namun dalam perjalanan hidupnya, dia di temani seorang pria menyebalkan tapi pada akhirnya pria itu sangat tulus menjaganya dan sampai akhirnya pria itu menyayanginya, tapi tak mampu berkata banyak tentang perasaannya kepada wanita itu, pria ini adalah seorang pria yang memiliki mimpi menjadi seorang musisi, memang ada sebuah kesamaan tentang pria itu dan wanita ini, mereka sama-sama memiliki mimpi dan pengharapan yang jauh dan mereka berdua selalu berbagi mimpi dengan imajinasinya, pria itu bernama ghumay dan wanita ini bernama senja.

Seiring berjalan waktu ghumay dan senja menjadi sangat dekat namun tidak sampai berpacaran karena senja telah meninggalkan ghumay terlebih dahulu untuk selamanya dan itu di rasakan oleh ghumay saat genggaman tangan senja mulai melemah di tangannya.

Setelah kepergian senja, ghumay selalu mengunjungi bukit setiap saat ketika langit berubah jingga. Di akhir pekan ghumay selalu membawa mawar putih kesukaan senja dan menaruh selembar kertas kecil yang berisikan puisi di atas makam senja, hal seperti itu terus di lakuakan ghumay setiap akhir pekan, hingga akhirnya setelah 1 tahun lamanya ghumay mengunjungi makam senja, dia merasa kaget dan tak percaya bahwa ia melihat senja kembali hidup dan berjalan di sekitaran makam.

Assa adalah seorang gadis yang baru sebulan di tinggal adik yang pergi meninggalkannya karena oferdosis akibat ketergantungan obat terlarang, adik assa adalah laki-laki yang berprofesi sebagai pemain band, dan assa sendiri adalah seorang photografer yang bekerja untuk majalah remaja.

Kisah dalam cerita asa di waktu senja ini pun tidak hanya menceritakan sebuah kisah percintaan, namun dalam cerita ini kita di ajak untuk selalu menghargai harapan dan mimpi yang kita miliki dan percaya bahwa walau senja tiba asa tak pernah padam selalma waktu masih memberkesempatan karena masih ada hari esok dengan senja yang tersenyum.

Hanya Senja Seorang.

Senja adalah wanita cantik berpenampilan sedikit selebor dan berkelakuan tomboy,

Siang itu senja pergi meninggalkan rumah untuk menjalani rutinitasnya sebagai seorang mahasiswa di suatu perguruan tinggi negeri di bandung, senja adalah mahasiswi di fakultas Design Komunikasi Visual, senja sangat senang dengan photography .

Suatu siang saat di kampus bersama maya dan santi, mereka adalah teman akrab senja sejak di smu dulu,

“May. .may, itu si senja baru datang, kita kerjain yuk!”

“ hayu san, kita kagetin dia dari belakang”

saat itu senja sedang berjalan kaki dari gerbang kampus menuju ke dalam kampus, karena senja lebih senang menggunakan bus kota untuk menuju kampus.

“ sssttt. . .sttt”

“ dor !!” Maya menepuk pundak senja

senja pun kaget yang kemudian mengejar maya dan santi yang kabur sambil tertawa meninggalkannya.

“ Ehhhh, lo berdua seneng ya bikin gw kaget, sini lo berdua jangan lari!”

maya dan santi pun meminta maaf kepada senja karena telah mengagetkannya.

“Sorry deh ja, habisnya lo jalan sambil bengong sih”

“ iya sih ja, lo udah kaya sapi ompong”

Maya dan santi pun tertawa “hahaha, hahaha”

“ Ehhh lu berdua malah ketawa, udah ngerjain gw, ngeledekin, ketawa lagi, udah deh mending lo berdua bantuin gw bawain tugas pak roy.”

“iya-iya deh ja, gw bawain.”

“ iya may kita bantuin, sebagai permintaan maaf kita”

“ haha, dasar ya lu berdua, nih bawain.”

mereka semua tertawa, dan sambil berjalan menuju ruang kelas.

Seorang Ghumay.

Ghumay adalah pria yang tidak begitu tampan, namun berpenampilan sangat menarik, dengan menggunakan levis yang kusam dan lusuh dan sobek di bangian dengkul serta menggunakan gelang di tangan kiri, dan rambut sedikit agak gondrong tak beraturan. Berkelakuaan sedikit jail dan menyebalkan.

Ghumay yang adalah mahasiswa dari fakultas sastra yang ternyata satu kampus dengan senja, ghumay adalah mahasiswa yang hobi dalam bidang musik dan menulis puisi.

Di kampus bersama dodo dan ciko, dodo adalah teman ghumay , mereka bertemu ketika mereka sama-sama merantau ke kota bandung untuk kuliah, dodo berasal dari jawa timur perawakan jawa dan logat bahasa pun jawa medok. Dan ciko asli medan, logat medannyapun masih kental.

Mereka bertiga pergi ke kampus menggunakan bus kota.

“do . . . dodo, itu kau setop dulu busnya, jangan kau melihat cewe terus” Kata ciko dengan logat medannya.

“ Iya lu do, cewe terus yang lu liat, nanti kaya kemaren lagi kita ketinggalan bus, terus telat masuk kelas pak gusman”

“ iya do, lu mau di usir sama pak gusman, hahaha”

“ iya, iya, wong aku Cuma lihat sebentar saja, aku Cuma mengaggumi keindahan ciptaan tuhan” Kata Dodo dengan logat jawa medoknya.

(Ciko dan ghumay, bersorak sambil mengusapkan tanga ke wajah dodo)

Dan setelah bus di stop oleh dodo mereka pun menaiki bus menuju kampus.

(di dalam bus sifat jail mereka tetap tidak hilang, ciko dan ghumay menjaili dodo yang duduk di belakang wanita)

“ghum, ghumay,. .”

“ apa sih !!”

“ itu lihat si dodo enak-enakan duduk kita berdiri, gimana kalo kita kerjain,haha”

“ wah boleh tu,. . .haha”

(ghumay dan ciko pun berbisik, dan mereka akan membelai rambut wanita yang ada di hadapan dodo)

Wanita itu pun di belai rambunya oleh ciko dan ghumay, saat wanita itu menoleh ke belakang kearah dodo, dodo hanya menebar senyum, dan terus begitu sampai saat ketiga kalinya ciko dan ghumay membelai rambut wanita itu dan si wanita itu pun kesal dan menampar wajah dodo, PlaaaakkkkkK!!

“eh, mas apa-apaan sih maenin rambut orang, gila ya lu!!”

“ Siapa juga yang megang rambut si mba nya, wong aku daratadi diem duduk disini. Huuuh”

“ dasar cowo gilla”

(dan wanita itu pun turun dari bus dengan rasa kesalnya terhadap dodo)

(sedangkan ghumay dan ciko hanya bisa tertawa di belakang dodo)

“ hahahahaha, cowo gatel, hahaha” ledek Ghumay dan ciko.

“ emhh pasti ini kerjaan kalian berdua ya, tunggu pembalasan aku.

“ hahaha, hahaha.”

(akhirnya sampai juga mereka di kampus)

Dan mereka bertiga berjalan menuju kelas sambil bergaya dan tebar pesona, namun orang-orang di kampus menertawakan mereka dan menganggapnya aneh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun