Mohon tunggu...
Marley Kelana
Marley Kelana Mohon Tunggu... lainnya -

seroang kelana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Egois Untuk Indonesia

15 Mei 2015   14:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Stop Berfikir Tentang, Saya, Aku, dan kita.

Indonesia adalah Negara yang sangat kaya, beribu macam bahasa, berjuta macam kebudayaan, beraneka ragam suku. Kekayaan alamnya pun melimpah, dari air, mineral, tambang, minyak dan lain-lain, hutannya hijau, lautnya biru, itulah Indonesia tanah Ibu Pertiwi.

Indonesia, Negara yang dibangun dengan tumpah darah dan atas Kuasa Tuhan, Negara yang kini mulai membentangkan sayapnya. Redup gemerlapnya Indonesia sering terlihat.

Indonesia pernah diombang ambing antar kepentingan, di terpa perang saudara, perang antar suku, perang antar golongan, perang antar kelompok, perang antar organisasi bahkan perang antar Individu.

Stoplah berfikir tentang saya yang ingin berkuasa, Berhentilah egois tentang aku yang ingin kaya sendiri, kecilkanlah Ego yang berfikir tentang kita segelintir golongan yang mempunyai kepentingan ingin memajukan golongannya saja, baiktu kelompok, ormas, organisasi, partai, perusahaan dan apapun itu, Stoplah !!

Mari berfikir tentang Indonesia, tentang tanah Nusantara, bukan tentang harta yang ingin diraih dengan mengorbankan orang lain, bukan tentang kuasa yang diperebutkan dengan menyakiti orang lain, itu bukanlah orang Indonesia.

Indonesia lelah dengan pemberitaan media yang kian hari seolah kehilangan kabar gembira. BPJS yang masih saja bermasalah, belum lagi kenaikan BBM yang meakin mecekik rakyat kecil, dan kriminalitas yang meningkat, Indonesia lelah mendengar kabar saling sindir antar pejabat pemerintahan. Sudahilah semua dan mari kita berfikir tentang Indonesia.

Rakyat kecil sengaja dibuat tak mengerti oleh para pejabat negeri, rakyat kecil dipaksa untuk bungkam, rakyat kecil dipaksa untuk ikut menuruti apa yanga da pada birokrasi bobrok negeri ini.

Kita tak pernah tau berasal dari mana minyak bumi yang dikonsumsi masyarakat, Indonesia hanya tau minyak itu di Impor “Katanya”. Pertamina yang katanya merugi karena subsidi pemerintah terlalu besar, karena kita mengikuti harga minyak dunia.

Dalam benak Indonesia berfikir, kita punya minyak bumi lalu mengapa harus Impor? Jika mereka jawab Pertamina belum bisa mengolah minyak menjadi solar, premium dan pertamax, lalu apa gunanya sajarana perminyakan sarjana pertambangan, sedangkan para rakyak kecil biasa yang tak sekolah yang menggali sumur minyak illegal mampu menghasilkan solar dan premium, kenapa tidak pakai mereka saja? Ataukan para sarjana dan para PT itu mengejar kaya?

Bukankan para pejabat BUMN mendapat tunjangan besar gajih besar dan sejahtera, sungguh miris melihat hidup mereka yang penuh tahta dan kaya namun  tak memikirkan tentang Indonesia.

Itu adalah sebagian contoh kecil tentang mereka yang hanya berfikir tentang, saya, aku dan kita.

Stoplah, berhentilah. Dan mari kita bangun Indonesia bersama, Garuda bukanlah rumah para orag kaya, garuda bukanlah milik para pemegang tahta, tapi garuda mili Indonesia Raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun