Mohon tunggu...
Marley Kelana
Marley Kelana Mohon Tunggu... lainnya -

seroang kelana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa Dengan Negara Ini?

23 April 2015   19:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada Apa Dengan Negara Ini

Indonesia seolah kehilangan kabar gembira, entah karena teori media yang mengatakan “Bad News Is Good News”, sehingga media menyebarkan berita-berita yang hanya berisi tentang informasi mengenai maraknya kejahatan, maraknya peredaran Narkoba, maraknya pemerkosaan, meningkatnya kriminalitas, maraknya kasus korupsi, maraknya para pejabat pemerintahan yang saling serang, sebenarnya ada dengan Negara ini?

Masyarakat seperti sengaja dibuat bingung, dengan kejadian-kejadian yang ada dalam berita televise, masyrakat dikrubungi oleh ketakutan-ketakutan. Entah ini benar terjadi atau hanya isu yang sengaja diangkat, namun jika itu isu tak mungkin disebar luaskan oleh media, karena media bekerja dalam kode etik profesi, jadi ada apa dengan Negara ini?

Lagi-lagi kita katakana bahwa Indonesia seolah kehilangan kabar gembira, belum lagi kasus kriminalitas yg marak di televise, kasus narkoba yang membuat para orang tua kian cemas melepas anaknya di dunia luar. Masyrakat pun kembali dibebani oleh naiknya harga Listrik setelah naiknya harga BBM, kemudian diikuti harga bahan pokok yang kian meningkat belum lagi antrian kebutuhan-kebutuhan lain yang sebentar lagi mungkin akan turut naik harga.

Indonesia sudah terlalu lama hidup dalam persaingan, persaingan kotor saling serang yang hanya mementingkan kepentingan kolompok, mementingkan kepentingan Partai, mementingkan kepentingan perusahaanya, mementingkan kepentingan LSM nya, mementingkan kepentingan medianya, mementingkan kepentingan komunitasnya, mementingkan kepentingan daerahnya, kotanya,provonsinya kabupatennya, bahkan kepentingan pribadinya, lalu kapan kita mementingakan tentang Indonesia.

Indonesia yang dibangun oleh semangat para pejuang oleh para anak bangsa, oleh para orang tua. Lalu kini kita biarkan Indonesia seperti ini, seperti kehilangan kabar gembira.

Mengurus atau membangun suatu Negara memang tidaklah mudah, apalagi Indonesia terkenal dengan Negara yang majemuk dan tingkat konfliknya pun tinggi dan lagi ditengah-tengah himpitan Ekonomi seperti ini. Memang bukan seperti membalikan telapak tangan mengurus Indonesia ini.

Semua memang ingin bahagia, semua ingin sejahtera, banyak harta dan memiliki Tahta. Tapi bila kita lihat, para petinggi pemerintahan, baik pusat, dpd, dpr, kabupaten, kota, provinsi, petinggi TNI dan Polri, bahkan Lurah sampai Camat, sebagian besar mereka hidup dalam glamouritas, walaupun semuan ada yang dihasilkan dari usahanya yang lain, tapi setidaknya mereka-mereka itu sebagai pemimpin dan pejabat Negara seharusnya hidup dalam kesederhanaan, karena memang sebuah pekerjaan sebagai abdi masyrakat atau pejabat pemerintahan adalah pekerjaan yang memiliki strata sosial yang tinggi, dalam artian mereka bekerja Iklash untuk rakyat, Untuk membangun Indonesia, bukan itu memperkaya keluarga. Setidaknya janganlah hidup bermewah-mewahan, cukup sederhana, bukan harus tak boleh memakai mobil mewah, bukan tak boleh punya rumah megah tapi segala sesuatu disesuaikan dengan kebutuhannya, karena pekerjaan seperti mereka itu adalah pelayan masyrakat.

Namun kini pekerjaan seperti itu bukanlah bertujuan untuk membangun Indonesia karena berharap gajih besar, tunjangan besar, jaminan-jaminan besar. Dan hanya untuk popularitas, hanya untuk kekuasaan, hanya untuk kenangan Nama.

Semoga para Pahlawan yang dahulu berjuang dengang tumpah darah, merelakan, harta, tahta dan bahkan mengorbankan Keluarga, mereka tidak menangis melihat Indonesia kini yang kehilangan kabar gembira.



Dan mari kita mengheningkan ciptan untuk Indonesia yang kehilangan Kabar gembira.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun