Covid-19 yang melanda nyaris seluruh negara di dunia memang menjadi berita paling menghebohkan sejak akhir tahun 2019 lalu. Pada masa awal kemunculannya memang diketahui penularannya sangat cepat. Dalam hitungan bulan pasien terjangkit Covid-19 sudah meluas sampai lintas negara dan lintas benua.
Sampai akhirnya pada Mei 2020, Covid-19 masuk ke Indonesia dan sampai saat ini pasien positif masih ada. Namun kasusnya sudah sangat rendah jika dibandingkan saat awal virus ini masuk ke tanah air. Penurunan kasus kemudian menjadi salah satu keberhasilan atas penanganan Covid-19 yang melibatkan banyak pihak.
Penanganan Covid-19 Butuh Kerjasama Semua Pihak
Covid-19 di masa awal kemunculannya memang menimbulkan kecemasan berlebihan. Hal ini terlihat dari langkanya masker, langkanya tabung oksigen, langkanya obat-obatan untuk mengatasi gejala, dan sebagainya. Kondisi ini lumrah karena Covid-19 adalah virus baru yang menyebabkan penderitanya meregang nyawa.
Jumlah pasien yang meninggal sudah tidak terhitung lagi karena saking banyaknya, dan penularannya tidak hanya cepat melainkan sangat cepat. Penularan terjadi saat seseorang terkena percikan air ludah (misal saat batuk dan bersin) dari pasien yang positif. Bahkan dikabarkan, virus ini berkembang dengan pesat. Dari yang tadinya tidak bisa bertahan di udara menjadi bisa bertahan selama beberapa jam.
Fakta tentang Covid-19 yang terjadi di lapangan, menunjukan bahwa penanganannya tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan. Penularan yang sangat cepat perlu melibatkan semua pihak. Yakni dari pemerintah sampai masyarakat itu sendiri, sehingga penularannya bisa dihentikan atau diminimalkan.
Peran Tenaga Kesehatan dalam Menangani Covid-19
Covid-19 yang awalnya berstatus sebagai wabah, kemudian oleh WHO naik level menjadi pandemi. Penanganan pandemi satu ini membutuhkan peranan banyak pihak, khususnya dari tenaga kesehatan dan pemerintah. Adapun peran yang bisa diberikan tenaga kesehatan antara lain:
1. Memberikan Edukasi Tentang Covid-19
Peran tenaga kesehatan memang sangat krusial dalam menangani pandemi Covid-19. Sebab pandemi ini pertama kali menyerang bidang kesehatan dan di Wuhan, China sempat membuat seluruh tenaga kesehatan kewalahan. Hal serupa juga sempat terjadi di Indonesia.
Maka tenaga kesehatan yang statusnya lebih paham mengenai masalah kesehatan dan juga mengenai Covid-19. Perlu melakukan edukasi kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap Covid-19. Memberi penjelasan tentang resikonya, bagaimana penularannya, dan bagaimana mencegah penularannya.
Edukasi yang diberikan akan membuka mata seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menangani Covid-19. Sekaligus masyarakat bisa paham bagaimana bertindak agar tidak terinfeksi dan kemudian semakin memperluas penularannya. Edukasi menjadi poin utama yang perlu dilakukan tenaga kesehatan.
2. Menenangkan Pasien
Tenaga medis tentunya akan mendampingi pasien yang positif Covid-19 di ruang isolasi. Sebab selama perawatan, bahkan pihak keluarga pun tidak diperkenankan untuk menemani dan memberi perawatan. Tujuannya adalah untuk mencegah resiko penularan ke keluarga sendiri.
Maka pada saat merawat pasien, tenaga kesehatan perlu menenangkan pasien tersebut. Meyakinkan pasien bahwa dirinya bisa sembuh dan kemudian bisa beraktivitas lagi seperti sedia kala. Sehingga pasien tidak merasa gelisah dan kondisinya bisa terus membaik dari waktu ke waktu.