Ikutan menulis fiksi mengenai Imlek di kompasian membuat Rina melamun, terbang ke suatu masa, 28 tahun yang lalu, dimana dia berkenalan dengan seorang pemuda. Waktu itu Rina masih duduk di kelas 3 SMP salah satu SMP Negeri ternama di kawasan kebayoran, Jakarta-Selatan. dan sang pemuda duduk di kelas 3 SMA dikawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Rina berkenalan dengan sang pemuda lewat telephone rumah, pemuda itu bernama Sis, perkenalannya pun secara kebetulan karena salah sambung. Singkat cerita, hampir tiap hari Sis menelponnya, lambat laun ada getar-getar asmara yang merasuk relung-relung hati Rina yang paling dalam, sehari saja Sis absen tidak menelponnya, Rina gelisah " apakah aku sudah jatuh cinta dengannya ......?" guman Rina.   Hampir tiap hari, kalau ada pr pasti Rina minta diajarin, dengan suaranya yang manja Sispun membatunya menyelesaikan pr-prnya lewat telephone. Sebuah surat beramplop merah yang diterimanya dari petugas pos, membuat Rina penasaran, " Surat dari siapa ini " sambil menyobek ujung amplop tersebut dan mulai membacanya Dear Rina, Gong Xi  Fa Cai.. Semoga tambah pintar, tambah cantik, dan semoga bisa ketemu kamu. maaf beberapa hari ini aku tidak menelphone karena aku sibuk, dengan urusan sekolah, tapi jujur aku pengen banget ketemu kamu, aku ada waktu hari sabtu, aku tunggu di AH blok M, kesananya kamu minta dianterin saja, dan selanjutnya biar aku yang antar kamu pulang . ..... ok ! " see you . love Sis ******************************************* Sabtu itu di suatu tempat yang sudah mereka tentukan, Rina duduk dengan gelisah, karena baru kali inilah dia buat janji ketemu dengan seseorang yang sama sekali belum bertatap muka, hanya lewat telephone, seribu satu macam pertanyaan berkecamuk di pikirannya, apakah Sis orangnya baik?, apa benar dia anak SMA ? "Hi ! , kamu pasti Rina ya ...?" tiba-tiba membuyarkan lamunannya, sosok pemuda bertubuh atletis, tinggi, putih dan berwajah ganteng. "Ka ... kamu ..... Sisssss ?" suara Rina terdegar gugup " Koq kamu gugup ? nyantai saja, kaget ya? ternyata aku ganteng kan?" sembari mengerlipkan matanya , menggoda Rina Suasana kakupun berangsur-angsur hilang dan keriangan suara manja Rina, membuat cerita-cerita mereka mengalir, hingga larut malam. Sepanjang perjalanan pulang, Sis memegang terus tangan Rina, seoalah-olah pertemuannya tidak mau berakhir. " Selamat malam Rina, mimpiin aku ya ..? " sambil mencium kening Rina Bagai tersengat listirk, Rina kaget setengah mati, baru pertama kali dia dicium oleh laki-laki selain ayah dan 2 abangnya, belum lagi Rina menetralisir deburan jantungnya tiba-tiba mendarat sesuatu dibibirnya, dan membuat jantungnya semakin berdetak kencang, perasaan yang tidak menentu. " Akuk mencintaimu ... !!! " suara itu terdengar lirih ditelinga Rina. **************************************************** Ahirnya hari yang ditunggu-tunggupun datang, " horeeee, aku lulus ...!!! " teriak Rina kegirangan, sambil berlompat-lompat dan buru-buru pulang kerumah, dia mau menelphone Sis. " Hallo ... bisa bicara dengan Sis ? "kata Rina dengan suara lembutnya " Sis... ? ... ooooo maksudnya Acong ? " kata orang diseberang telephone . Selama ini yang telephone selalu Sis, jadi Rina tidak tau, kalau nama panggilannya Acong. " Acong, baru saja diantar ke bandara, dia mau sekolah di Amerika " "Apa..? , Amerika ...? " Sis tidak pernah bercerita, kalau dia akan sekolah ke sana, kata mamanya yang menerima telephonenya. Hati Rina bagaikan tercabik-cabik, baru saja dia merasakan jatuh cinta, ternyata orang yang dicintainya sudah pergi jauh darinya, tanpa memberikan kabar, "apakah ciumannya itu pertaman dan terakhir buatku " "ahhh perihnya hati ini " Satu bulan kemudian, Rina mendapat sepucuk surat, berperangko gambar patung Liberty, dengan senang hati, dia membukanya dan membacanya, Sis minta maaf, kalau baru bisa memberi kabar, karena dia sibuk banget, dia harus ambil mata kuliah singkat di summer ini, untuk mengerjar pelajaran bahasa inggris, sebagai bahasa pengantar, begitulah Sis bercerita tentang kampusnya dan tempat tinggalnya yang baru, tentang gimana hidup mandiri, semua harus di kerjakannya sendiri. Hubungan mereka berduapun berlanjut dengan surat- menyurat, karena ayah Rina berpindah tugas kedaerah, akhirnya hubungan surat-suratan Rina dan Sispun terputus. Imlek 2012 .......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H