Euforia Kompasianival seminggu telah berlalu, tetapi rasanya baru kemarin bertemu dan bersendau gurau dengan teman-teman sesama Kompasianer.
Kompasianival adalah  acara tahunan yang diadakan Kompasiana untuk mempertemukan para kompasianer seluruh indonesia bahkan yang dari luar negeri,  dan kali ini untuk yang ke tiga kalinya saya mengikuti acara tersebut.
Pertama tahun 2012, di Gandaria City, dimana hampir semua komunitas berpartisipasi dalam acara Kompasianival  dengan beraneka ragam gaya booth , tidak ketinggalan dengan Desa Rangkat atau Diskusi Elok Saling Asah-asih-asuh Dalam kebersamaan meRANGkai KATa dengan booth gaya Pos Ronda yang sangat bagus menurut saya.
Tahun 2013, acara Kompasianival di adakan di Grand Indonesia, komunitas tidak ada yang ikut serta kecuali Koplak YoBand yang menayangkan live streaming.
Tahun 2014 di TMII untuk yang ke 3 kalinya saya mengikuti Kompasianival dan ternyata hanya ada beberapa booth komunitas yang berpartisipasi salah satunya Booth Desa Rangkat.
Ada yang menarik dari Booth Desa Rangkat, walaupun tidak mendirikan Pos Ronda seperti dua tahun silam, dan hanya berupa Benner-benner yang sangat bagus, tetapi dengan Tata Gambar yang bagus Benner-benner  tersebut dapat  bercerita tentang keadaan dan kerukunan dari warga Desa Rangkat  yang tercipta walaupun di dunia Maya ternyata  menjadi nyata dengan berbagai macam kegiatan yang nyata antara lain dengan berdirinya 2  Pojok Baca Rangkat, di Tangerang dan Tasikmalaya
Di Desa Rangkat setiap warga berhak memilih karekter dan jabatan  apapun, sesuai dengan keinginan masing-masing, kecuali para perangkat Desa,  seperti Kades, yang dipilih setahun sekali lewat pemilu dan dipilih oleh warga melalui  postingan .
Yang menarik dari karakter-karakter yang tercipta di Desa Rangkat adalah karakter si pocong yang berwarna pink yang di perankan oleh Mahmud Nopiansha Agilag.