Hari ini tanggal 22 Juni 2024, Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta mengadakan rekoleksi untuk para pengurus dan juga tim support dalam karya pelayanannya. Rekoleksi ini bertemakan Katekis Menjadi Axis Mundi. Rekoleksi ini dibagi dalam beberapa sesi. Sesi pertama adalah Spiritualitas Katekis "Manjadi Axis Mundi", sesi kedua adalah Relasi Gadget dengan Manusia, Sesi ketiga sharing dan berbagi pengalaman, dan sesi terakhir adalah evaluasi karya pelayanan Komisi Kateketik Keuskupan Agung Jakarta. Pada sesi pertama ini yang menjadi fasilitator atau narasumber adalah Pak Frans Widiyanto dari Paroki Cilangkap. Pada sesi ini salah satu hal yang disoroti adalah bagaimana pengenalan diri seorang katekis. Bagaimana sikap dan tanggapan katekis ketika berhadapan dengan persoalan konkret di lapangan. Sebagai seorang katekis perlu membuka topeng kita untuk tampil apa adanya karena katekis juga adalah seorang manusia yang penuh dosa. Maka spiritualitas seorang katekis adalah Yesus Kristus sendiri. Yesus Kristus yang menghadirkan belas kasih Allah, pengampunan tanpa batas, dan pertolongan yang luar biasa.Â
Sebagai seorang katekis perlu melakukan transformasi diri dengan mengubah diri pelan-pelan mencontoh Yesus. Meskipun dalam transformasi itu ada sesuatu yang menyakitkan. Namun setiap peristiwa yang dialami oleh katekis tentu saja ada pesan atau maknanya tersendiri. Seorang katekis perlu memperhatikan perjuangan Yesus. Untuk bangkit diperlukan salib dan kematian. Tanpa kematian dan penderitaan tidak ada kebahagiaan. Maka seorang katekis perlu menyadari diri bahwa Roh Tuhan ada pada dirinya sendiri.Â
Sebagai seorang katekis mesti siap menerima perlakuan yang tidak baik dari umat atau pastor. Berani mengampuni dan menerima orang lain dengan sungguh-sungguh. Mencintai orang lain berarti menerima orang itu dengan kekurangannya dan kelebihannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H