Dalam upayanya mencanangkan program Nett Zero Emission dengan terus memperkenalkan teknologi motor listrik, pemerintah tidak berhenti sampai di sini saja. Pasalnya masih banyak keraguan dari masyarakat perihal motor listrik, salah satunya adalah tentang bahan bakar itu sendiri.
Saat ini memang dapat dikatakan, Indonesia belum cukup ramah untuk kendaraan listrik. Sebab belum meratanya stasiun pengisian baterai, sehingga hal tersebut cukup dikhawatirkan oleh para pengguna apabila dalam kondisi membutuhkan tempat untuk mengisi daya baterai kendaraan.
Menyikapi hal tersebut, Kementrian Perindustrian (Kemenperin) bergerak cepat berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam memenuhi kebutuhan pengendara kendaraan listrik, sebagai bentuk akselerasi perkembangan ekosistem kendaraan listrik.
Salah satu bentuk kolaborasinya adalah dengan mengembangakn teknologi swap battery atau tukar baterai untuk motor listrik. Sehingga pengendara nantinya tidak perlu menunggu lama saat mengisi ulang baterai.Â
Karena tidak bisa dipungkiri, masyarakat Indonesia mayoritas menggunakan motor sebagai kendaraan pribadi dalam menunjang kegiatan sehari-hari.
Namun nampaknya, meski belum banyak yang benar-benar beralih ke motor listrik. Motor listrik seperti Evolts, Gesits, Viar dan yang lainnya, sedikit demi sedikit sudah mulai dapat ditemui di jalan raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H